154 Hektare Kawasan Kumuh di Cimahi Masih Belum Tertangani Pemkot

Seluas 154 hektare kawasan kumuh di Cimahi hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa terselesaikan Pemkot Cimahi.

154 Hektare Kawasan Kumuh di Cimahi Masih Belum Tertangani Pemkot
Pemkot Cimahi saat ini berupaya merealisasikan komitmennya untuk menjadi Cimahi sebagai kota yang resik dan cantik sesuai dengan slogannya, Campernik. Namun, masih tersisa 154 hektare kawasan kumuh di Cimahi yang belum ditangani optimal. (ilustrasi/net)

INILAHKORAN, Cimahi - Seluas 154 hektare kawasan kumuh di Cimahi hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa terselesaikan Pemkot Cimahi.

Padahal, Pemkot Cimahi saat ini berupaya merealisasikan komitmennya untuk menjadi Cimahi sebagai kota yang resik dan cantik sesuai dengan slogannya, Campernik. Namun, masih tersisa 154 hektare kawasan kumuh di Cimahi yang belum ditangani optimal.

"154 hektare kawasan kumuh di Cimahi masih menjadi tantangan di Kota Cimahi yang belum tertangani secara optimal," kata Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi, Jumat 12 Juli 2024.

Baca Juga : Resmi Diusung Gerindra, Adhitia Yudhistira Dipasangkan dengan Ngatiyana pada Pilkada Cimahi 2024

Dicky menyebut, ada tujuh kriteria dari Provinsi Jawa Barat yang digunakan untuk mengidentifikasi kawasan kumuh, termasuk kepadatan, tata letak bangunan, dan ketersediaan air bersih. 

"Tahun ini, kami akan fokus untuk menangani semua kawasan kumuh yang berada di luasan kurang dari 10 hektare, terutama di Kelurahan Setiamanah," sebutnya.

Menurutnya, penanganan rumah tidak layak huni atau rutilahu juga menjadi bagian integral dari upaya pemerintah dalam menangani masalah kawasan kumuh. 

Baca Juga : Dua rumah Di Jakapurwa Dibobol Maling

"Rutilahu merupakan bagian penting dari sumber kehidupan dan penghidupan, dimana aspek sosial dalam berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat menjadi faktor utama dalam memiliki rumah yang layak," tuturnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani