Bima Arya Menuju Australia, Ini Agendanya

Wali Kota Bogor Bima Arya diagendakan berada di Australia, Jumat (22/3/2019) hingga Minggu (24/3/2019). Kehadiran Bima Arya di Negeri Kanguru itu akan mengikuti serangkaian pertemuan, mulai dari menja

Bima Arya Menuju Australia, Ini Agendanya
INILAH, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya diagendakan berada di Australia, Jumat (22/3/2019) hingga Minggu (24/3/2019). Kehadiran Bima Arya di Negeri Kanguru itu akan mengikuti serangkaian pertemuan, mulai dari menjadi pembicara di Supermentor hingga membuka sejumlah peluang kerjasama dengan pihak swasta, perguruan tinggi serta pemerintah setempat.
 
Agenda pertama yang akan dilakukan Bima Arya hari ini adalah melakukan pertemuan dengan Konsulat Jenderal RI untuk New South Wales, Queensland dan South Australia, Heru Hartanto Subolo. Sejumlah isu dan potensi kerjasama akan dibahas dalam pertemuan yang dilakukan di Sydney itu, salah satunya menindaklanjuti kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson di Balai Kota Bogor pada 2 Juli 2015 lalu.
 
"Pak Dubes ketika itu menawarkan potensi kerjasama Kota Bogor dengan Adelaide dan Toowoomba dan untuk itu akan dicari banyak persamaannya dengan Kota Bogor seperti universitas, taman kota dan sebagainya. Pada kesempatan itu dijelaskan program prioritas Kota Bogor serta potensi yang bisa dikerjasamakan," ungkap Bima pada Jum'at (22/03/2019) siang.
 
Bima melanjutkan, bidang pendidikan merupakan salah satu potensi yang dapat dikerjasamakan dalam bentuk pertukaran pelajar, beasiswa dan pendidikan non-gelar. Selain itu bidang pertanian, pemotongan hewan, pengelolaan sampah juga menjadi objek yang didiskusikan. Pada tahun 2015, tiga orang PNS Kota Bogor telah mengikuti Australia Short Term Awards, sebagai bentuk implementasi kerjasama Pemerintah Kota Bogor dengan Australia Awards melalui APEKSI. 
 
"Para PNS itu mengikuti kursus singkat selama 2 minggu di University of Queensland, berupa pembelajaran teori dan field trip ke Department of The Prime Ministers and Cabinet, Local Government of Brisbane dan Australian Strategic Policy Institute," tambahnya.
 
Masih kata Bima, pada 2017 Pemkot Bogor menjalin kerjasama dengan Australia Indonesia Centre (AIC) melalui IPB. AIC didirikan oleh pemerintah Australia dan Indonesia sebagai bentuk kerjasama Government to Government (G to G) dengan fokus pada pengembangan multi-stakeholders network antara Australia dan Indonesia dengan melakukan berbagai kegiatan yang komprehensif. 
 
"Salah satu implementasinya adalah kerjasama University to University (U to U) yaitu kerjasama antara Monash University, IPB dan Universitas Indonesia (UI) dalam Urban Water Research Cluster (UWRC) untuk melakukan penelitian berkualitas tinggi, aplikatif dan memiliki dampak besar bagi Kota Bogor. Untuk Kota Bogor sendiri, program aplikatifnya adalah Bogor water sensitive city, yaitu bagaimana merubah Kota Bogor dari hanya sekedar sebutan Kota Hujan harus bisa menjadi kota yang ramah terhadap sumberdaya air, sehingga air hujan tidak menjadi penyebab banjir dan longsor namun sebagai sumber kehidupan warga," bebernya.
 
Bima menjabarkan, Pemkot Bogor juga pernah menghadiri Indonesia-Australia Digital Forum (IADF) di Jakarta pada 1 Februari 2018. IADF ini lahir berkat inisiatif dari Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, dengan tujuan untuk melahirkan kemitraan baru dan menjajaki kesempatan untuk kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Australia di sektor digital. 
 
"Pemkot Bogor bersama Pemerintah Australia melalui forum ini terus melakukan penjajakan kerjasama dibidang IT. Melalui program kerjasama IT yang akan dibangun itu diharapkan mampu mempercepat capaian program pembangunan di kota Bogor. Adapun poin rencana kerjasama tersebut diantaranya, yakni industri kreatif, keamanan siber, kesehatan digital, fintech dan startup serta smart government," tuturnya.
 
Bima berharap, kedepannya Pemkot Bogor ingin bermitra dengan Konjen RI di Sydney dalam mewujudkan rencana kerjasama baik dengan pemerintah maupun perusahaan di Australia, juga mengembangkan kerjasama yang sudah terjalin selama ini. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ASEAN-Australia Special Summit di Sydney tahun lalu, Pemerintah Kota Bogor juga berminat untuk mewujudkan potensi kerja sama ASEAN-Australia antara lain pada sektor UMKM, innovative and and sustainable economy, pendidikan, kepemudaan, serta beasiswa bagi PNS,” beber Bima.
 
"Selain itu Pemkot Bogor juga memohon dukungan dari Konjen RI di Sydney terkait bantuan hibah berupa alat dan teknologi pengolahan sampah dan limbah¸ peralatan olahraga, teknologi urban farming, rumah sakit serta kendaraan spesifikasi khusus seperti Damkar gedung tinggi dan ambulance," pungkasnya.


Editor : inilahkoran