Bima-Dedie Dorong PKL Jualan di Dalam Kios Pasar

Pasca-penertiban pada Selasa (4/6/2019) lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Dedie Rachim akan mendorong pedagang kaki lima (PKL) masuk ke dalam kios-kios Pasar Kebon Kembang. Bahkan, gedung blok F yang baru nantinya terbuka untuk PKL berjualan.

Bima-Dedie Dorong PKL Jualan di Dalam Kios Pasar
Foto: Rizki Mauludi

INILAH, Bogor - Pasca-penertiban pada Selasa (4/6/2019) lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Dedie Rachim akan mendorong pedagang kaki lima (PKL) masuk ke dalam kios-kios Pasar Kebon Kembang. Bahkan, gedung blok F yang baru nantinya terbuka untuk PKL berjualan.

"Penertiban kemarin adalah pertama untuk memastikan Kota Bogor aman, tertib, dan terkendali memasuki hari raya dan rangkaian takbiran. Kedua, memastikan Bogor bersih PKL menjelang besok Idul Fitri," ungkap Bima, Kamis (6/6/2019).

Bima mengaku, dirinya meninjau langsung penertiban PKL di kawasan Pasar Anyar, khususnya di Blok F, Blok CD, Jalan Ardio dan Gang Masjid. Di Blok F, Jalan Dewi Sartika, Pemkot Bogor membongkar 800 unit kios. 

"Penertiban PKL ini  sifatnya tahunan, namun tahun ini cukup berbeda karena sudah ada titik temu antara pemerintah dengan pedagang. Tapi tahun ini juga berbeda karena secara simbolis dimulai pemindahan kios pedagang untuk pembangunan Blok F ke penampungan sementara," tambahnya.

Bima menjelaskan, momen penertiban malam takbiran kemarin sebagai peresmian blok F sehingga pada 2020 mendatang mereka tidak kembali lagi berdagang. Pemkot Bogor berkomitmen untuk mempertegas keberadaan PKL yang tidak tertib. 

"Kami juga akan terus membangun komunikasi dengan pihak pengembang PT Javana serta seluruh stakeholder Pasar Kebon Kembang sehingga jumlah PKL yang liar dapat berkurang," jelasnya.

Bima menjabarkan, ada tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 masih berat penertiban di Jalan MA Salmun, tapi sekarang otomatis sudah tidak ada lagi di sana.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani