Bulan Suro: Keramat atau Penuh Malapetaka? Buya Yahya Ungkap Pandangan Islam
Menurut Buya Yahya, anggapan bahwa bulan Suro adalah bulan keramat penuh malapetaka tidak memiliki dasar dalam Islam.
![Bulan Suro: Keramat atau Penuh Malapetaka? Buya Yahya Ungkap Pandangan Islam](https://asset.inilahkoran.id/uploads/images/2022/08/image_750x_62eea21e3fa80.jpg)
INILAHKORAN, Bandung – Di sebagian masyarakat Jawa, terdapat kepercayaan bahwa bulan Suro atau Muharram merupakan bulan keramat yang rawan malapetaka.
Anggapan ini memicu berbagai tradisi dan pantangan, seperti menghindari hajatan pernikahan, bepergian jauh, dan memulai usaha baru.
Namun, benarkah anggapan tersebut sesuai dengan ajaran Islam? Berikut penjelasan dari Buya Yahya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon.
Baca Juga : Cincin yang Dipakai Buya Yahya Ada NAganya? Begini Respon Ulama Cirebon itu Memberi Jawaban
Menurut Buya Yahya, anggapan bahwa bulan Suro adalah bulan keramat penuh malapetaka tidak memiliki dasar dalam Islam.
"Hari-hari dalam Islam itu semua baik, tidak ada hari sial. Hari yang sial itu hanya ketika kita bermaksiat kepada Allah," jelas Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan bahwa bulan Muharram justru merupakan bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Baca Juga : Istri Menafkahi Suami Pengangguran: Haram atau Boleh? Jawaban Tegas Ustadz Abdul Somad
Pada bulan inilah peristiwa penting seperti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan pecahnya perang Badar terjadi.
Halaman :
Editor : Yosep Saepul Ramadan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita inliahkoran.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaGNP8EKrWR5pVfYAU1CPastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.