Dadang Naser Minta Warga Peka Kenali Tanda-tanda Bencana

 Bupati Bandung, Dadang M Naser melakukan peninjauan ke lokasi terdampak angin puting beliung, Kecamatan Rancaekek, Sabtu (12/1). 

Dadang Naser Minta Warga Peka Kenali Tanda-tanda Bencana
Bupati Bandung, Dadang M Naser melakukan peninjauan ke lokasi terdampak angin puting beliung
INILAH, Bandung- Bupati Bandung, Dadang M Naser melakukan peninjauan ke lokasi terdampak angin puting beliung, Kecamatan Rancaekek, Sabtu (12/1). 
 
Saat peninjauan tersebut, Dadang mengatakan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sudah mengecek langsung dan berkoordinasi dengan berbagai pihak di lapangan.
 
Bersama jajaran TNI, Polri dan unsur relawan serta warga lainnya bekerjasama membantu percepatan permulihan hunian di lokasi bencana, semua turun tangan ikut merapihkan reruntuhan. 
 
Kata dia, berdasarkan data yang dihimpun BPBD angin puting beliung yang disertai hujan deras ini menerjang enam desa di Kecamatan Rancaekek, antara lain Desa Jelegong, Rancaeekek Wetan, Rancaekek Kulon, Tegal Sumedang, Bojongloa dan Kelurahan Rancaekek Kencana sehingga menyebabkan kerusakan bagian atap rumah ratusan warga.
 
Sedikitnya tercatat 640 rumah yang dihuni oleh 1.038 jiwa tertimpa bencana ini, 189 rumah rusak ringan, 4 rusak berat, termasuk sejumlah Masjid juga mengalami kerusakan. 
 
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini kita sudah mengirimkan bantuan untuk menyediakan makan dan minum, air bersih melalui posko dapur umum yang sudah didirikan di lokasi setempat,"kata Dadang Naser saat berada di Bumi Rancaekek Permai.
 
Sedangkan untuk bantuan materil, lanjut Dadang pihaknya akan memberikan bantuan kepada mesjid, karena sifatnya untuk kepentingan umum dan sarana ibadah. 
 
"Untuk bantuan rumah di komplek perumahan, kita akan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak pengembang," ujar Dadang.
 
Dadang menilai puting beliung merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi. Biasanya ditandai dengan terjadinya hujan lebat dan angin kencang yang berdurasi singkat. 
 
Fenomena ini biasanya terjadi saat masa pancaroba, baik dari peralihan musim penghujan ke kemarau ataupun sebaliknya.
 
Ia mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Bandung agar mengenali tanda-tanda ini dan tetap meningkatkan kewaspadaan. 
 
"Angin puting beliung bisa terjadi kapan dan dimana saja. Dan lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, sehingga kita masih bisa menghindari,"katanya.


Editor : inilahkoran