Dukung Program Pemerintah, Shafira Group Gelar Vaksinasi Gratis

Perusahaan SHAFCO/Shafira Group menggelar vaksinasi gratis Covid-19 bagi karyawan, keluarga dan masyarakat umum di lingkungan perusahaan di kawasan industry Shafira Group, Jumat (24/7/2021). 

Dukung Program Pemerintah, Shafira Group Gelar Vaksinasi Gratis
Foto: Yogo Triastopo

INILAH, Bandung - Perusahaan SHAFCO/Shafira Group menggelar vaksinasi gratis Covid-19 bagi karyawan, keluarga dan masyarakat umum di lingkungan perusahaan di kawasan industry Shafira Group, Jumat (24/7/2021). 

Manager HRD Shafira Corporation Bambang Juarsa mengatakan, program vaksinasi ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 yang belakangan ini terus mengalami peningkatan. 

"Penanganan Covid-19 bukan hanya tugas pemerintah semata. Tetapi menjadi tanggung jawab seluruh pihak termasuk sektor swasta. Kita ketahui semakin hari jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat, sehingga vaksinasi harus dipercepat agar segara tercapai herd immunity," kata Bambang. 

Baca Juga : Sumbang Rp50 juta dari Uang Pribadi, Wali Kota Bandung Terus Gelorakan Bandung Berbagi

Menurut dia, vaksinasi gratis ini tidak hanya melibatkan karyawan saja. Akan tetapi keluarga karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan. Rentang usia peserta dalam vaksinasi ini adalah remaja usia 18 tahun hingga lanjut usia (lansia). 

"Target kita adalah sebanyak 250 orang dengan jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Dalam pelaksanaan program vaksinasi ini kita berkolaborasi dengan Polrestabes Bandung, dan unsur terkait lainnya. Ini adalah bukti dan ikhtiar kita untuk membantu Pemerintah dan memberikan rasa aman," ucapnya. 

Bambang menambahkan, dalam penanggulangan pandemic Covid-19 pihaknya juga telah mendistribusikan masker berteknologi anti virus dan paket makanan kepada masyarakat di lingkungan perusahaan dan beberapa wilayah di Kota Bandung.

Baca Juga : Foto: Pencairan Bansos PPKM Darurat

"Dampak PPKM lumayan, utamanya pada penjualan. Sebab, kita tidak lakukan penjualan secara offline, melainkan secara online. Sehingga memang tetap ada yang masuk dan transaksi penjualan tetap berjalan, namun tidak seperti saat kondisi normal. Ada penurunan sekitar 20 sampai 30 persen," ujar dia. (Yogo Triastopo) 


Editor : Bsafaat