Gelar Unjuk Rasa, FPB Tarik Dukungan terhadap Prabowo

Puluhan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pasundan Bergerak (FPB) menarik mundur dukungan terhdap Prabowo Subianto di Pilpres 2019. 

Gelar Unjuk Rasa, FPB Tarik Dukungan terhadap Prabowo
Forum Pasundan Bergerak (FPB) menarik mundur dukungan terhadap Prabowo
INILAH, Bandung - Puluhan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pasundan Bergerak (FPB) menarik mundur dukungan terhdap Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Mereka  melakukan unjuk rasa di Jalan Dr Ir Soekarno, Asia-Afrika, Kota Bandung, Sabtu (24/11/2018).
 
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua tersebut dinilai tidak berpihak pada perjuangan Palestina.Aksi itu dilakukan setelah Prabowo menghormati kedaulatan Australia soal pemindahan kedubesnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. 
 
Pernyataan itu tercetus usai Prabowo berpidato di Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11/2018) lalu. Kala itu Prabowo menjawab pertanyaan wartawan asing soal sikapnya mengenai rencana pemindahan Kedubes Australia tersebut.
 
"Sebelumnya kami mendukung Prabowo, tapi karena kami dikecewakan jadi kami menarik mundur dukungan," ujar Koordinator Aksi Fadli Amarudin di tengah aksi.
 
Mahasiwa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2015 jurusan Arsitektur ini mengatakan, masyarakat Indonesia bersikap menolak untuk menjalin hubungan dengan Israel. 
 
Bahkan, itu terjadi sejak kepemimpinan Presiden Soekarno yang mengutuk keras agresi Israel terhadap negara-negara arab dan mendukung negara-negara Arab dalam perjuangan mereka melawan Israel. 
 
Bahkan setelah Soekarno jatuh dan naiknya Soeharto menjadi Presiden, Indonesia sangat mendukung perjuangan rakyat Palestina (Wikipedia). Hal itu menunjukan konsistensi Indonesia dalam mendukung penghentian agresi Israel atas Palestina. 
 
Dia mengatakan, hubungan diplomatik Indonesia-Palestina dengan saling membuka kedutaan besar dimulai sejak 19 Oktober 1989, tepat setahun deklarasi kemerdekaaan palestina pada 16 November 1988.
 
"Kita harap Prabowo Secara resmi meminta maaf kepada masyarakat Indonesia," ucap dia.
 
Lebih lanjut, pihaknya sengaja menggelar aksi di Jalan Asia Afrika, dengan alasan agar terlihat oleh publik. Fadli juga sampaikan, bilamana tak ada permintaan maaf dari Prabowo kepada publik nasional maka akan kembali menggelar unjuk rasa.
 
"Kami akan ada aksi lanjutan dengan kuota (peserta aksi) lebih banyak," pungkasnya.
 
Berdasarkan pantauan, aksi berjalan dengan damai. Jajaran petugas keamanan dari kepolisian pun siaga di sekitar Jalan Asia Afrika. Adapun peserta aksi yang berjumlah lebih dari 20 orang ini membentangkan berbagai spanduk dan bendera Palestina. 


Editor : inilahkoran