Haru Biru Pada HKN Terakhir Nurhayanti

Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 menjadi yang terakhir bagi Nurhayanti sebagai Bupati Bogor. Dia pun memperingati puncak HKN di Stadion Pakansari, Cibinong dengan senam bersama 2.000 pelaku kesehat

Haru Biru Pada HKN Terakhir Nurhayanti
INILAH, Bogor - Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 menjadi yang terakhir bagi Nurhayanti sebagai Bupati Bogor. Dia pun memperingati puncak HKN di Stadion Pakansari, Cibinong dengan senam bersama 2.000 pelaku kesehatan di Bumi Tegar Beriman, Minggu (25/11/2018).
 
Tidak cuma senam, Yanti juga terlihat emosional dalam HKN kali ini. Dia diberi sebuah cinderamata berupa siluet wajahnya, beserta secuplik puisi yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini.
 
Yanti tak bisa membendung air mata matanya saat puisi dibacakan dan cinderamata diberikan. Berkali-kali, dia menyekata air mata yang membasahi pipinya.
 
"Ini HKN terakhir saya sebagai bupati. Saya ingin mengapresiasi para pelaku kesehatan, namun mereka tetap harus meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat," kata Yanti.
 
Dalam puncak peringatan HKN ini, Yani menyerahkan SK penetapan 19 puskesmas yang menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan sertifikat akreditasi bagi empat RSUD, enam rumah sakit swasta dan 20 puskesmas.
 
"Pemberian sertifikat akreditasi rumah sakit dan puskesmas ini tidak lepas dari sistem manajemen mutu pelayanan. Harapan saya juga, rumah sakit dan puskesma lebih profesional dalam memberikan pelayanan," katanya.
 
Dia juga memastikan, dari 101 puskemas di Kabupaten Bogor, 50 di antaranya telah terakreditasi. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan yakni 40 puskesmas terakreditasi tahun 2018.
 
"Bertahap bisa semua terakreditasi. Terpenting pelayanannya yang terus ditingkatkan. Kekurangan pasti ada maka harus terus ditingkatkan," tegasnya.
 
Kadinkes Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini mengungkapkan, tema yang diangkat dalam HKN ke-54 yakni 'Membiasakan Hidup Sehat Dari Diri Sendiri'.
 
Menurutnya, tema itu diangkat untuk menggugah 5,7 juta masyarakat Bumi Tegar Beriman melakukan hidup sehat secara mandiri, meski fasilitas kesehatan kini telah lebih baik.
 
"Dalam lima tahun, sejak 2013 kami terus tingkatkan pelayanan kesehatan dari tingkat dasar hingga rujukan dalam hal ini rumah sakit. Saya pastikan, performa puskesmas kita bisa bersaing dengan swasta," ujar perempuan yang akrab disana Yayuk itu.
 
Dia memastikan, dari 101 puskesmas di Bumi Tegar Beriman, 50 di antaranya telah terakreditasi. Selebihnya, secara bertahap dinkes melakukan revitalisasi, rehabilitasi, terutama dalam mutu pelayanan dasar kesehatan.
 
"Kita terus tingkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan. Sarana fisik, perbaikan puskesmas, revitalisasi. Kalau puskesmas lahannya kecil, kita relokasi. Kita ingin mengubah pendangan masyarakat tentang puskemas. Sekarang sudah berbeda dengan yang dulu. Begitu juga dengan petugas kesehatannya sudah terstandarisasi," tegasnya.


Editor : inilahkoran