Indocement Investasi Sebesar Rp150 Miliar

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berinvestasi Rp150 miliar atau US$10 juta untuk membangun insfrastruktur jalan dari pintu tol Gunung Putri menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Lulut Nambo (Luna).

Indocement Investasi Sebesar Rp150 Miliar
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Bogor - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berinvestasi Rp150 miliar atau US$10 juta untuk membangun insfrastruktur jalan dari pintu tol Gunung Putri menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Lulut Nambo (Luna).
 
"Sebelum TPST Luna di Citeureup dibangun, jajarannya sudah membangun insfrastruktur jalan dari pintu tol Gunung Putri ke lokasi TPST, besar investasi kami tersebut sebesar Rp150 miliar," tutur Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Christian Kertawijaya kepada wartawan, Kamis (30/5/2019).

Dia menjelaskan, dengan investasi di bidang insfrastruktur jalan tersebut, pihaknya mendapatkan harga khusus dalam pembelian Refuse Derived Fuel (RDF).

"RDF merupakan hasil pengolahan sambah dengan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT) dari Jerman dan Korea Selatan, pengolahan sampah ini menggunakan metode biodrying atau dikeringkan.  RDF ini memiliki kandungan Co2nya yang lebih rendah dari batu bara hinggga menjadi lebih ramah lingkungan," terangnya.

Christian menjelaskan dengan teknologi mutakhir ini, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ikut menemukan solusi dari permasalahan pengolahan sampah di Kota Depok, Kota Tanggerang Selatan, Kota dan Kabupaten Bogor.

"Teknologi MBT ini sudah digunakan oleh negara-negara di Benua Eropa karena dari total sampah yang dibuang di TPST Nambo hanya 1 persen sampah yang tersisa, pengolahan limbah ini juga tidak menimbulkan bau maupun air lindi hingga jauh lebih ramah lingkungan hingga jika pembangunan TPST Luna ini selesai pada bulan Juli tahun 2020 maka ini akan menjadi pionir baik di Jawa Barat maupun di tingkat nasional," jelas Christian.

Saat ini, pembangunan TPST Luna sedang dibangun oleh konsorsium PT Jabar Bersih Lestari (JBL) dengan besar investasi uang  46 juta USD atau Rp600 miliar dengan masa pembangunan hingga 18 bulan kedepan atau Juli 2020.

Dengan mengolah sampah dari empat kabupaten atau kota, TPST Luna diprediksi akan menghasilkan RDF sebesar 577,5 ton per hari dan langsung diserap pabrik semen terbesar kedua se-Indonesia itu.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani