Investor Cina Bakal ke Bogor, PT JBL Diminta Gercep Operasionalkan TPPAS Lulut Nambo

Pasca dilakukan uji coba, Sekda Jabar Herman Suryatman berharap PT Jabar Bersih Lestari (PT JLB) segera mengoperasikan tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah TPPAS Lulut Nambo di Kabupaten Bogor.

Investor Cina Bakal ke Bogor, PT JBL Diminta Gercep Operasionalkan TPPAS Lulut Nambo
Herman pun meminta PT JBL melakukan gerak cepat (Gercep) dan melakukan inovasi, hingga bisa mengelola dan memroses sampah sebanyak 100 ton per hari di TPPAS Lulut Nambo. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Pasca dilakukan uji coba, Sekda Jabar Herman Suryatman berharap PT Jabar Bersih Lestari (PT JLB) segera mengoperasikan tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah TPPAS Lulut Nambo di Kabupaten Bogor.

Herman pun meminta PT JBL melakukan gerak cepat (Gercep) dan melakukan inovasi, hingga bisa mengelola dan memroses sampah sebanyak 100 ton per hari di TPPAS Lulut Nambo.

"Saya minta PT JBL bisa gercep, efesien dan berinovasi hingga bisa bisa mengelola dan memroses sampah sebanyak 100 ton per harinya di TPPAS Lulut Nambo, yang penting jalan (beroperasi) dulu (hingga bisa dilihat oleh calon investor)," kata Herman Suryatman kepada wartawan, Minggu, 30 Juni 2024.

Baca Juga : Sayaga Wisata Bakal Gandeng Investor, Ini Upaya-upaya Demi Ramaikan Rest Area Puncak

Herman menuturkan, kapasitas murni mesin pengelolaan dan pemrosesan sampah saat ini di TPPAS Lulut Nambo itu hanya 50 ton. Untuk itu, jajarannya pun masih mencari investor tambahan.

"Kami sedang membahas rencana kerjasama dengan investor dari Cina, karena kami butuh mesin pengelolaan dan pemrosesan sampah yang kapasitasnya lebih besar, setidaknya 500 ton (karena target kebutuhan sebelumnya 2.300 ton per hari)," tuturnya.

Herman menjelaskan bahwa dengan investor dari Cina, ia dan jajaran sudah mengunjungi kantor dan unit pengelolaan dan pemrosesan sampah mereka di Kota Shanghai.

Baca Juga : Pemkot Keluarkan SE Larangan Judol dan Bersurat ke PPATK

Ia menambahkan, bahwa investor dari Cina dan PT JBL menggunakan teknologi yang sama, dimana mereka mengubah sampah menjadi refuse derived fuel (RDF).

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita inliahkoran.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaGNP8EKrWR5pVfYAU1C
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.