Jerman Minta Lebanon, Israel Redakan Ketegangan di Perbatasan

INILAHKORAN, Bandung- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Selasa (25/6)  meminta Lebanon dan Israel untuk meredakan ketegangan di perbatasan antara kedua pihak.

"Situasi di sepanjang Garis Biru (perbatasan antara Israel dan Lebanon) sangat sensitif dan berisiko... Harus ada kerja sama dari semua pihak untuk meredakan ketegangan," kata Baerbock saat bertemu Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di Beirut.

Menlu Jerman tersebut menyerukan pencapaian "gencatan senjata di Jalur Gaza, yang pada gilirannya akan berdampak pada gencatan senjata di Lebanon selatan."

Baca Juga : Aneh Tapi Nyata, Ular Jantan yang Dinamai 'Ronaldo' di Brasil Lahirkan 14 Bayi Ular

Sementara itu, PM Mikati mengatakan kunjungan menteri Jerman itu ke Lebanon --ketiga kalinya dalam beberapa bulan--  "menunjukkan minat besar Jerman  pada Lebanon, stabilitasnya, dan perlunya menghindari risiko."

"Pendekatan utama untuk memulihkan ketenangan di Lebanon selatan bergantung pada penghentian agresi Israel yang telah berlangsung selama beberapa bulan dan penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701," kata Mikati.

Resolusi tersebut menyerukan penghentian permusuhan antara Israel dan Hizbullah setelah perang selama 33 hari pada Juli 2006.

Baca Juga : Otoritas Pertahanan Israel Bahas Tahap Ketiga Perang Gaza dengan AS

"Lebanon menghargai partisipasi aktif Jerman di UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon) dan kerja sama yang berkelanjutan antara Jerman dan tentara Lebanon," ujar PM.