Kelanjutan Pembangunan Jalan Puncak II, Pakai APBN atau APBD?

Pascamembuka pembangunan Jalan Poros Tengah Timur (PTT) atau Puncak II, Pemkab Bogor belum memastikan akan melanjutkannya dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Kelanjutan Pembangunan Jalan Puncak II, Pakai APBN atau APBD?
Foto: Reza Zurifwan

INILAH,  Bogor- Pascamembuka pembangunan Jalan Poros Tengah Timur (PTT) atau Puncak II, Pemkab Bogor belum memastikan akan melanjutkannya dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Hal itu baik ia maupun jajarannya belum mendapatkan kepastian apakah Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (KemenPU-PR) membuat Detail Engineering Desugn (DED) dan membiayai pembangunan Jalan Puncak II tersebut.

"Pemkab Bogor belum bisa memastikan apakah Jalan PTT atau Puncak II akan dibiayai melalui APBD maupun APBN, kami belum mendapatkan kepastian dari KemenPU-PR terkait rencana pembuatan DED dan pembiayaam Jalan Puncak II teesebut," ujar Bupati Bogor Ade Yasin kepada wartawan, Minggu, (13/12).

Baca Juga : Dinas PUPR Kabupaten Bogor Kejar Target Progres dan Kualitas Pekerjaan Kontraktor

Dihubungi terpisah, Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor Letkol (Inf) Sukur Hermanto memaparkan bahwa proyek pembukaan pembangunan Jalan PTT atay Puncak II sudah mencapai 98 persen untuk jalannya, dan 50 persen untuk dinding penahan tanahnya (DPT).

"Proyek pembukaan pembangunan Jalan PTT atau  Puncak II sudah mencapai 98 persen untuk jalannya, dan 65 persen untuk dinding DPT. Kendala hingga saat ini karena pada akhur Bulan November lalu terjadi longsor pada tebingan di Kampung dan desa Hambalang, Citeureup," papar Letkol (Inf) Sukur.

Pasiter Kodim 0621 Kapten Andika Fitiadi Malayu menambahkan longsoran tanah yang menimpa Jalan PTT atau Puncak II sebanyak lebih dari 3.000 kubik hingga Kodim 0621 yang melaksanakan Karya Bakti TNI Skala Besar pun kerepotan membuang longsoran tanah tersebut.

Baca Juga : Pemkot Bogor Larang Perayaan Tahun Baru, Penambahan Kasus Positif Pecahkan Rekor

"Kira-kira longsoran tanah lebih dari 3.000 kubik karena hingga saat ini sudah 3.00 unit truk yang sudah mengangkut tanah tersebut kepada warga yang membutuhkan tanah. Saat ini masih ada longolsoran tanah tersisa yang belum kami 'buang'," tambah Kapten Andika.

Halaman :


Editor : Bsafaat