Korban Banjir Terserang Penyakit

Banjir akibat luapan Sungai Citarum masih mengepung ribuan rumh warga di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Sejumlah warga korban banjir mulai terserang penyakit. 

Korban Banjir Terserang Penyakit
INILAH,Bandung- Banjir akibat luapan Sungai Citarum masih mengepung ribuan rumh warga di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Sejumlah warga korban banjir mulai terserang penyakit. 
 
Berdasarkan pantauan lapangan, genangan air nampak terjadi di beberapa daerah di tiga kecamatan tersebut. Antrean kendaraan di Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran dan di sepanjang ruas Jalan Raya Bojongsoang-Buahbatu, juga terlihat mengular dan terhambat karena genangan air. 
 
Genangan air juga memutuskan arus lalu lintas di Jalan Raya Anggadiredja Baleendah dan Jalan Raya Andir-Katapang.
 
Banjir yang terjadi sejak empat hari lalu itu memaksa 64 KK atau 213 jiwa tetap bertahan di pengungsian Gedung Inkanas Baleendah. 
 
Selain di Gedung Inkanas, pengungsi juga terdapat di Shalter Parung Halang sebanyak 11 KK atau 39 jiwa dan Shalter Desa Baleendah sebanyak 34 KK atau 120 jiwa.
 
Beragam penyakit yang biasa dialami oleh para korban banjir pun mulai menjangkiti mereka di pengungsian. Seperti di shelter Desa Dayeuhkolot, yang terdapat pengungsi sebanyak 120 jiwa dari RW 4,5 dan 14. Mereka telah mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, terutama anak anak dan lansia.
 
"Warga sudah mengeluhkan sakit," kata Bidan Desa, Herawati di sela-sela memeriksa warga, Senin (12/11/18).
 
Hera mengatakan, sejumlah warga mulai mengeluhkan sakit di antaranya sakit batuk, pilek, panas, diare, maag, darah tinggi, gatal gatal dan lainnya.
 
"Anak-anak batuk, orang tua kebanyakan darah tinggi, gatal-gatal dan meriang," ujarnya.
 
Warga sudah menghuni pengungsian selama lima hari, salah satunya keluarga Tita Nia (45). "Kami di pengungsian sejak Kamis, rumah terendam setinggi 1 meter lebih,"ujarnya.
 
Meski shelter pengungsian telah dibuka sejak Kamis lalu, namun kebanyakan warga baru menempatinya sejak malam tadi. Di antaranya adalah Rahmat (75) yang mengaku baru tadi malam menempati pengungsian.
 
"Saya baru mengungsi tadi malam, rumah sudah terendam, ketinggian air sepinggang. Barang-barang di rumah sudah terendam," kata Rahmat.
 
Rahmat mengatakan, istrinya sudah mengeluhkan pegal-pegal karena tidur hanya beralaskan tikar. Sampai akhirnya istrinya itu jatuh sakit. 
 
"Ada bantuan dari pemerintah, sementara tinggal di sini dulu soalnya air di rumah masih besar. Alhamdulilah juga ada pemeriksaan kesehatan gratis," katanya.


Editor : inilahkoran