KSPSI Jabar Dukung Pemilu 2019 Damai

Hajatan demokrasi 2019 ini segera digelar. Untuk itu, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar mengambil sikap terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilpres yang serentak digelar pada 17 A

KSPSI Jabar Dukung Pemilu 2019 Damai
INILAH, Bandung - Hajatan demokrasi 2019 ini segera digelar. Untuk itu, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar mengambil sikap terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilpres yang serentak digelar pada 17 April mendatang.
 
Ketua KSPSI Jabar Roy Jinto menegaskan, keluarga besar SPSI Jabar intinya mendukung Pemilu dan Pilpres 2019 ini berjalan lancar, aman, dan damai. Pihaknya pun menolak segala jenis berita bohong atau hoaks yang mengganggu kondusivitas Pemilu.
 
"Sebagai bentuk dukungan itu, KSPSI Jabar mendeklarasikan dan sepakat dengan Pemilu dan Pilpres 2019 yang lancar, aman, dan damai," kata Roy usai Seminar dan Diskusi tentang Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK) di Bandung, Kamis (14/2/2019).
 
Menurutnya, sebagai bentuk keberpihakannya keluarga besar akan memenangkan para calon anggota legislatif yang berasal dari SPSI. Sikap tersebut ditujukan untuk para calon yang akan duduk di lembaga legislatif tingkat pusat dan daerah.
 
Tak hanya itu, SPSI Jabar pun akan bekerja sama dengan aparat Kepolisian RI. Ini dilakukan untuk menciptakan pemilihan berjalan lancar, aman, dan tertib.
 
Di bagian lain, diskusi bertajuk Membangun Semangat Perjuangan Bersama Mewujudkan UMSK 2019 itu melibatkan sejumlah unsur mulai dari pekerja, pemerintah, pengusaha, hingga kepolisian. Roy mengharapkan masalah upah dan ketenagakerjaan bisa didiskusikan melalui pertemuan yang lebih santai dan tidak harus selalu dalam bentuk formal.
 
Dia menyebutkan, dengan kegiatan diskusi duduk bersama sambil ngopi bareng itu akan menghilangkan jarak antara pekerja dengan pemerintah. Selama ini, diskusi yang dilakukan pekerja dan pemerintah itu hanya dilakukan dengan cara-cara formal. Diharapkan, diskusi itu bisa hadir dalam pertemuan yang lebih harmonis dan santai.
 
Sementara itu, keinginan pekerja ini disambut baik Kepala Seksi Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Disnakertrans Jabar Dyah Parawitasari Widowati. Dia menyetujui perlu ada cara lain yang bisa membuat pertemuan pekerja dengan pemerintah berjalan lebih hangat.
 
"Usulan tersebut bagus, memang diperlukan komunikasi yang lebih santai. Kalau perlu, pertemuan digelar di trotoar dinas misalnya bisa ngopi bareng," ucapnya.


Editor : inilahkoran