Manipulasi Domisili, Puluhan Calon Peserta Didik PPDB 2024 Tahap 1 di Kota Bandung Dianulir

Lantaran pelanggaran manipulasi domisili, puluhan calon peserta didik yang telah diterima PPDB 2024 Tahap 1 di Kota Bandung dianulir.

Manipulasi Domisili, Puluhan Calon Peserta Didik PPDB 2024 Tahap 1 di Kota Bandung Dianulir
Mereka yang melakukan manipulasi domisili yakni sebanyak 25 calon peserta didik SMAN 3 dan 6 calon peserta didik SMAN 5 Bandung. Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar menganulir hasil dari PPDB 2024 Tahap 1 di Kota Bandung. (dok)

INILAHKORAN, Bandung - Lantaran pelanggaran manipulasi domisili, puluhan calon peserta didik yang telah diterima PPDB 2024 Tahap 1 di Kota Bandung dianulir.

Mereka yang melakukan manipulasi domisili yakni sebanyak 25 calon peserta didik SMAN 3 dan 6 calon peserta didik SMAN 5 Bandung. Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar menganulir hasil dari PPDB 2024 Tahap 1 di Kota Bandung

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, dianulirnya puluhan calon peserta didik karena manipulasi domisili tersebut terpaksa dilakukan. Ketegasan itu diakuinya guna menegakkan aturan terkait sistem zonasi PPDB 2024 Tahap 1 di Kota Bandung.

Baca Juga : Forum Warga Bandung Raya Dukung Ketua DPRD Jawa Barat Maju di Pilgub

Menurutnya, domisili calon peserta didik harus sesuai dengan tempat tinggal sebenarnya bukan dengan manipulasi domisili di kartu keluarga (KK) untuk mengakali sistem zonasi.

"Walaupun sudah pengumuman, masih bisa dianulir kalau memang terbukti ada pelanggaran domisili. Ini saya sampaikan beberapa kali bahwa kami serius dalam PPDB. Jadi kami hanya ingin menegakkan aturan. Berat hati harus kami anulir," ujar Bey Machmudin usai paripurna di DPRD Jabar, Senin 24 Juni 2024.

Terkait temuan ini lanjut Bey Machmudin, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disdukcapil Jabar terkait adanya persoalan tersebut, karena kecolongan manipulasi domisili.

Baca Juga : Dishut Jabar Gelorakan Pasar Leuweung Tingkatkan Ekonomi Petani

"Bagaimana jangan sampai terulang. Evaluasi semuanya. Bagaimana dalam satu rumah sampai ada enam KK. Sudah tidak normal," ucapnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita inliahkoran.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaGNP8EKrWR5pVfYAU1C
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.