Mengaku Khilaf, CEO Bukalapak Minta Maaf

INILAH, Jakarta - CEO Bukalapak Achmad Zaky meminta maaf atas cuitannya di Twitter yang dianggap mendukung salah satu pasangan calon presiden.

Mengaku Khilaf, CEO Bukalapak Minta Maaf
Ilustrasi

INILAH, Jakarta - CEO Bukalapak Achmad Zaky meminta maaf atas cuitannya di Twitter yang dianggap mendukung salah satu pasangan calon presiden.

Lini masa Twitter, Jumat pagi (15/2/2019), dibanjiri tanda pagar #uninstallBukalapak akibat pernyataan CEO Achmad Zaky.

Sebelumnya, Zaky dalam cuitan yang kini sudah dihapus, menyoroti dana dari negara untuk sektor penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) minim dan berharap "presiden baru bisa menaikkan" anggaran tersebut.

Zaky dalam cuitan tersebut juga menyebutkan peringkat negara yang memiliki anggaran besar untuk litbang.

Istilah "presiden baru" tersebut dianggap warganet menyudutkan petahana Joko Widodo. Banyak warganet yang memprotes Zaky karena tidak menghargai presiden yang datang ke acara ulang tahun Bukalapak pada Januari lalu, hingga dianggap tidak mempercayai kemampuan bangsa sendiri karena cuitan bernada pesimistis.

Zaky dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, memohon maaf dan menyatakan cuitan tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," katanya.

Halaman :


Editor : inilahkoran