MENGEJUTKAN, Nano Punya Alasan Lain Habisi Guru Ati Rohaeni, karena Selingkuh?

Nano Mujianto (56) sengaja menghabisi istrinya Ati Rohaeni, bukan karena tidak mau rujuk atau tidak dilibatkan dalam pernikahan anaknya.

MENGEJUTKAN, Nano Punya Alasan Lain Habisi Guru Ati Rohaeni, karena Selingkuh?
Nano Mujianto, tersangka pelaku pembunuhan terhadap guru SDN 032 Tilil Kota Bandung, Ati Rohaeni, yang tak lain mantan istrinya sendiri.



INILAHKORAN, Bandung - Nano Mujianto (56) sengaja menghabisi istrinya Ati Rohaeni, bukan karena tidak mau rujuk atau tidak dilibatkan dalam pernikahan anaknya.

Ia mengatakan, korban dengannya sudah berniat untuk kembali rujuk. Namun korban menurutnya malah berselingkuh dengan guru lainnya di tempat mengajar korban.

"Karena perselingkuhan. Perselingkuhan guru dengan guru," kata Nano, saat dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolrestabes Bandung, Selasa (8/2/2022).

Nano bercerita, korban berselingkuh saat ia masih berstatus sebagai suaminya. Ia menyebut telah bercerai dengan istrinya itu sejak tahun 2007.

Baca Juga: Pembunuhan Guru SD Ati Rohaeni di Bandung, Ajakan Rujuk Ditolak, Pisau Nano Mujianto Berbicara

Niat rujuk Nano sebenarnya berjalan mulus. Korban pun menginginkan pelaku untuk kembali rujuk dengannya. Namun sempat beredar kabar jika korban berada di hotel dengan pria lain.

Hal itu membuat Nano naik pitam dan merencanakan aksinya ini semua.

"Udah mau (rujuk). Justru dia ngajak, tapi ternyata kemarin dari kakaknya bilang sama anak saya. Saya di hotel sama ibunya. Saya nggak merasa nggak (berada) di hotel. Saya curiga, saya tanya dia nggak mau jawab," ucapnya.

Baca Juga: TERNYATA, Ada Motif Lain Pria Ini Habisi Mantan Istrinya, Pembunuhan Guru SD di Bandung

Sebelumnya, Kapolsek Coblong, Kompol Nanang menyebutkan ada motif lain Nano menghabisi korban. Yakni karena korban enggan diajak rujuk oleh pelaku.
 
 
"Berdasarkan keterangan saksi yang bersangkutan itu ingin rujuk lagi namun menolak," ucapnya. 
 
Nano pun sempat bermediasi dengan korban, beberapa hari sebelum ia mengeksekusinya. Nano dan korban bertemu di sekolah tempat Ati mengajar sebagai guru. 
 
 
Dari hasil mediasi itu, timbul rasa kekecewaannya. Atas dasar itu, ia pun berniat untuk menghabisi korban. 
 
"Sebelumnya sudah ada musyawarah keluarga di fasilitasi sekolah tiga hari sebelumnya, namun yang bersangkutan kurang puas akhirnya pada Senin menunggu dipintu luar menunggu korban masuk ke sekolah," kata Kapolsek. (cesar yudistira)
 



  


Editor : inilahkoran