Muslihat Selalu Ingat Pesan Kang Bahar

Di sepanjang pembuatan film Preman Pensiun, aktor Epy Kusnandar selalu terngiang pesan Kang Bahar. 

Muslihat Selalu Ingat Pesan Kang Bahar
Aktor Epy Kusnandar (tengah) selalu teringat pesan Kang Bahar
INILAH, Bandung - Di sepanjang pembuatan film Preman Pensiun, aktor Epy Kusnandar selalu terngiang pesan Kang Bahar. 
 
Menurutnya, banyak kenangan manis yang sulit dilupakan bersama almarhum Didi Petet yang memerankan tokoh Kang Bahar.
 
"Ada satu pesan yang selalu saya ingat dari Kang Bahar. 'Setiap pertanyaan harus terjawab di kamu! Setiap persoalan harus selesai di kamu!" kata Epy, yang memerankan tokoh Muslihat dalam film tersebut.
 
Dirilisnya film garapan sutradara Aris Nughraha ini menjadi satu pencapaian tersendiri. Akhirnya, penantian film ini diangkat ke layar lebar diakuinya selesai.
 
Selain sebagai sutradara, Aris mendapat tantangan tersendiri untuk melanjutkan cerita dari serial televisi ini. Apalagi, lebih dari tiga tahun serial Preman Pensiun itu tak ditayangkan lagi. 
 
Singkat cerita, Gobang (yang diperankan Dedi Moch Jamasari) kembali ke pasar setelah tiga tahun pulang kampung untuk membuka usaha peternakan lele. 
 
Kehadiran Gobang disambut pertanyaan rekan-rekannya, seperti Ujang (M Fajar Hidyatullah), Bohim (Kris Tato) dan Dikdik (Andra Manihot). Gobang, ternyata ingin menyelidiki kasus pengeroyokan yang menewaskan adik iparnya.
 
Selain seru dan menegangkannya penyelidikan tentang kematian adik ipar yang dilakukan Gobang, kisah tentang keluarga Muslihat dan Esih (Vina Ferina) pun menarik diikuti, termasuk pertemuannya kembali dengan Kinanti (Tya Arifin) anak Kang Bahar (almarhum Didi Petet). 
 
Kelucuan hubungan Dikdik dan Imas (Soraya Rasyid) serta kekompakan Pipit (Ica Naga) dan Murad (Deny Firdaus) melengkapi kisah di film Preman Pensiun.
 
Berbeda dari kebanyakan film yang diproduksi MNC Pictures, gala premiere film diadakan di dua kota, Jakarta pada 10 Januari 2019 dan Bandung pada 12 Januari 2019. Bandung dipilih sebagai kota kedua gala premier film Preman Pensiun karena memiliki nilai historis tersendiri. 
 
Latar belakang budaya Sunda juga menjadi pertimbangan pihak rumah produksi untuk melakukan gala premier di Bandung. 
 
Kisah di film Preman Pensiun dibuat lebih kompleks namun tidak meninggalkan ciri khas versi serial televisinya. Komedi satir yang dikemas dalam dialog-dialog yang ringan dan pas, masih kental disajikan di film Preman Pensiun yang bisa disaksikan keluarga Indonesia.


Editor : inilahkoran