Omzet Bazar Ramadan Dharma Wanita Jabar Capai Rp1 Miliar

BAZAR Ramadan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Barat sukses meraup omzet Rp1 miliar dalam dua hari pelaksanan yang dimulai sejak Senin (20/5).

Omzet Bazar Ramadan Dharma Wanita Jabar Capai Rp1 Miliar

BAZAR Ramadan Dharma Wanita Persatuan  Provinsi Jawa Barat sukses meraup omzet Rp1 miliar dalam dua hari pelaksanan yang dimulai sejak Senin (20/5).

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa, Barat Elly Rosita Karniwa mengungkapkan, capaian ini lebih baik dari tahun lalu yang omzetnya Rp500 juta. "Omzet mungkin hampir Rp1 miliar. Contohnya saja stan terbaik tadi 21 juta, itu baru kemarin. Belum omzet yang sekarang terjualnya. (Stan) Kami juga, makanan siap saji ludes setiap hari,” ujar Elly usai penutupan Bazar Ramadan DWP Provinsi Jawa Barat, di area parkir barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (21/5).

Elly melaporkan, Bazar Ramadan tahun ini lebih meriah dari tahun lalu. Animo masyarakat semakin tinggi berkat  promosi yang gencar dilakukan dari mulut ke mulut melalui perangkat daerah, serta kampanye di media sosial.

Tahun lalu bazar diikuti 136 stan, sedangkan tahun 200 stan yang terdiri dari para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari berbagai jenis usaha.  “Masyarakat sudah mengerti bahwa kami, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Barat setiap tahun mengadakan Bazar Ramadan. Harga-harganya bisa terjangkau oleh mereka, lebih rendah daripada di pasaran. Kami stoknya alhamdulillah selalu ada,” kata Elly.

Setelah sukses pelaksanaan tahun ini, DWP Provinsi Jawa Barat semakin semangat menggelar event yang sama tahun depan. Elly dan kawan-kawan akan membuat bazar semakin menarik. “Konsep tahun depan akan berbeda,” ungkapnya.  

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa yang menutup bazar sangat mengapresiasi event yang digelar Dharma Wanita. Terlebih para “emak-emak” ini tidak menggunakan jasa event organizer (EO) dalam mengemas acara.

“Bazar ini merupakan salah satu implementasi program DWP Provinsi Jawa Barat beserta DWP kabupaten/kota. Yang luar biasa itu dari sisi pengorganisasian, ini tidak menggunakan EO. Jadi dikerjakan oleh kita, dari kita, untuk kita dan untuk masyarakat Jawa Barat,” ungkap Iwa.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto