PC NU Kab. Bandung Kecam Komunitas LGBT di Majalaya dan Paseh

 

Perilaku memprihatinkan ini tentunya harus menjadi perhatian semua pihak, untuk segera menyadarkan generasi muda agar kembali ke jalan yang benar.

 

Ketua PC NU Kabupaten Bandung, KH, Asep Jamaludin mengatakan, perilaku LGBT sangat menyimpang dari ajaran dan norma agama.

 

Bahkan, sejarah pun mencatat bagaimana adzab Tuhan ditimpakan kepada kaum Nabi Luth di masa lalu. 

 

Penyimpangan perilaku yang terjadi dimasyarakat saat ini pun harus segera diambil langkah penyelamatan umat. Apalagi, mereka yang berperilaku menyimpang ini rata rata masih berusia muda.

 

"Kami sangat prihatin dan mengecam perilaku menyimpang tersebut. Apalagi rata rata mereka itu masih anak muda, generasi muda yang akan mewarisi bangsa dan negara ini. Ini harus segera dihentikan dan disadarkan, karena itu penyakit yang harus disembuhkan,"kata Asep, Kamis (8/2).

 

Dikatakan Asep, semua pihak harus segera turun tangan menyelamatkan nasib generasi muda. Jangan sampai, karena dibiarkan penyimpangan perilaku ini semakin menyebar dan dianggap sebagai gaya hidup modern. 

 

Pemerintah, para pemuka agama, orang tua dan instusi pendidikan harus lebih memerhatikan putra putrinya. Jangan sampai mereka terjerumus kepada perilaku menyimpang yang tak dibenarkan oleh semua agama dan juga berpotensi menularkan penyakit HIV AIDS tersebut.

 

"Kalau dibiarkan generasi muda Indonesia bisa musnah. Mari kita sama sama ajak mereka kembali ke jalan yang benar. Para orang tua juga harus lebih memerhatikan pergaulan anak anaknya, tanamkan nilai nilai agama sejak dini sebagai benteng kehidupan mereka,"ujarnya.

 

Seperti diketahui, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bandung mendeteksi keberadaan komunitas Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) di wilayah Kecamatan Majalaya, pada Sabtu (3/2/19) lalu. Selain di Majalaya, komunitas LBGT juga ditenggarai kerap berkumpul di salah satu tempat di Kecamatan Paseh.

 

Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bandung Drs. Agus Maulana mengatakan, pihaknya masih menyelidiki lebih dalam keberadaan komunitas LGBT di wilayah Majalaya yang mempunyai slogan "Gak Gay Gak Gaul" (4G) atau Four G tersebut.

 

“Berdasarkan penyelidikan kami, titik kumpul komunitas ini di Gor Koni Majalaya. Dengan pola kegiatan setiap malam selasa dan jumat. Mengenai jumlah anggotanya sendiri tidak lebih dari sepuluh orang, namun kami akan terus melakukan penyelidikan lebih dalam,” kata Agus Rabu (6/2). (Dani R Nugraha/bsf)