PDAM Tirta Pakuan Menanti SPAM Katulampa

Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Katulampa akan jadi andalan PDAM Tirta Pakuan untuk memenuhi kebutuhan air yang masih banyak dikeluhkan pelanggan. Tirta Pakuan terus berjuang agar SPAM Katulampa bi

PDAM Tirta Pakuan Menanti SPAM Katulampa
INILAH, Bogor - Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Katulampa akan jadi andalan PDAM Tirta Pakuan untuk memenuhi kebutuhan air yang masih banyak dikeluhkan pelanggan. Tirta Pakuan terus berjuang agar SPAM Katulampa bisa secepatnya diserahkan untuk dimanfaatkan hingga bisa memuhi kebutuhan pelanggan.
 
Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Deni Surya Sanjaya mengatakan, dari kalkulasi manfaat SPAM Katulampa, bisa melayani sekitar 21 ribu pelanggan dengan konversi 300 liter perdetik. Itu cukup membantu dalam hal operasional PDAM Tirta Pakuan.
 
Proyek bantuan Kementerian PUPR yang menelan dana sekitar Rp60 miliar itu prosesnya akan segera diserahterimakan ke PDAM, tapi sebelumnya akan dilakukan pengujian. “Minggu depan rencananya akan diuji coba dulu. Mudah-mudahan secepatnya bisa diserahkan dan bisa kami manfaatkan,” ungkap Deni, Selasa (29/1/2019). 
 
Deni menuturkan, beberapa waktu lalu sudah ada komunikasi antara pengawas PDAM dengan tim pelaksana teknis di Kementerian PUPR. Pengujian dilakukan untuk mengukur standar hasil pengolahan dan juga hidrolis sebagai alat pengolahan air baku menjadi air bersih.
 
“Nanti yang melakukan uji tes adalah pihak Kemen PU, kontrakror, konsultan dan PDAM. Nanti dicek apakah air bersihnya memenuhi standar kesehatan, apakah hidrolisnya masuk atau tidak,” tambahnya. 
 
Deni menjelaskan hidrolis pernah dicoba masuk memakai air baku. Tapi waktu itu belum bisa diproses bersih karena elektrikal nature-nya belum selesai.  “Tapi sekarang sudah selesai dan nanti akan dites berbarengan,” ujarnya. 
 
Deni menjelaskan, informasi terakhir dari pengawas di Kementerian PUPR, SPAM Katulampa akan segera diserahterimakan untuk prosesnya. Tapi  untuk serah terima aset mungkin masih lama.
 
“Yang pasti setelah dilakukan serah terima proses, SPAM Katulampa bisa dioperasionalkan. Kalau penyerahan aset, nanti PUPR ke Pemkot Bogor, lalu diserahkan ke PDAM,” jelasnya.
 
Deni menegaskan, SPAM Katulampa yang berlokasi di Cibanon akan jadi andalan untuk menyelesaikan semua masalah di PDAM, terutama mengatasi ganguuan distribusi pada pelanggan. 
 
“Kalau SPAM Katupampa sudah beroperasi, kebutuhan air bisa terpenuhi. Selama ini keluhan pelanggan adalah distribusi air yang kerap tersendat karena gangguan kebocoran pipa dan keterbatasan pengolahan air,” tegasnya.
 
Deni mengaku sudah melaporkan ke Wali Kota Bogor Bima Arya perihal SPAM Katulampa ini. Ia khawatir kalau ada keterkaitan SPAM Katulampa dengan kasus OTT KPK proyek SPAM se-Indonesia beberapa waktu lalu yang berujung pada penyitaan aset sehingga menjadi proyek yang mubazir dan tidak bisa digunakan. 
 
“Saya sudah minta Pak Wali untuk dicek ke pusat. Saya berharap serah terima SPAM Katulampa segera dilaksanakan dan ditargetkan pada Maret 2019 mendatang sudah bisa dioperasikan,” pungkasnya.


Editor : inilahkoran