Pemkab Bandung Canangkan Pencegahan Stunting

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mengklaim angka stunting di wilayahnya masih dibatas normal, yakni sekitar 7 persen. Sementara berdasarkan data Kementrian Kesehatan stunting di Kabupaten Bandung mas

Pemkab Bandung Canangkan Pencegahan Stunting
INILAH,Bandung - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mengklaim angka stunting di wilayahnya masih dibatas normal, yakni sekitar 7 persen. Sementara berdasarkan data Kementrian Kesehatan stunting di Kabupaten Bandung masih tersebar di 10 desa di 8 kecamatan.
 
Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 54 tingkat Kabupaten Bandung di Dome Bale Rame Sabililungan Soreang, Selasa (27/11/2018) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung menggelar pencanangan pencegahan stunting di Kabupaten Bandung demi menekan angka stunting di Kabupaten Bandung. 
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami, mengatakan stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya.
 
"Stunting itu terjadi karena pola asuh serta pola asupan yang kurang baik. Ketika diukur tinggi badan anak dan umurnya tidak sesuai jadi ada standarnya tinggi dengan berat badan," katanya di Soreang tadi siang. 
 
Dikatakan Grace,  kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 hari pertama kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan di Kabupaten Bandung angka stunting masih dalam batas normal, sekitar 7 koma sekian persen pada balita. Namun untuk angka stunting sendiri, Dinkes mengaku masih merekap data hingga Desember nanti.
 
"Menurut informasi dari Kemenkes ada di 10 desa di 8 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Cicalengka, Pasirjambu, Cikancung, Pameungpeuk dan beberapa kecamatan lainnya," ujarnya.
 
Ke 10 desa di delapan kecamatan ini tentunya menjadi perhatian Dinkes Kaupaten Bandung untuk dilakukan penekanan angka stunting. Upaya pencegahan terus dilakukan Dinkes melalui puskesmas-puskesmas dan rumah sakit daerah baik negeri maupun swasta di setiap kecamatan.
 
"Pencegahan yang kami lakukan di antaranya memberikan tablet besi pada remaja putri, kemudian pada ibu hamil sebayak 90 tablet selama masa kehamilannya, pemberian obat cacing dan makanan sehat tambahan itu langkah yang sudah kami lakukan," katanya.
 
Grace menambahkan pentingnya bagi setiap ibu yang baru saja melahirkan untuk wajib memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Karena ASI merupakan vitamin yang paling baik untuk diberikan kepada bayi, karena akan memberikan sistem imun (daya tahan) tubuh pada bayi.
 
 Bupati Bandung Dadang M Naser dalam pengatan hari kesehatan nasional yang ke 54 ini mengajak masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Bandung untuk senantiasa rutin dalam mengecek kesehatan, rajin beraktivitas (olahraga), jangan merokok sembarang, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola terus pola hidup sehat dengan baik. 
 
"Jaman now masa masih ada orang yang kurang gizi, kurang asupan nutrisi, sehingga bahayanya sejak dalam kandungan kalau kekurangan asupan saat lahir pertumbuhannya akan lambat, pendek-pendek (stunting)," katanya. 
 
Meski demikian menurutnya indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPM) Kabupaten Bandung paling tinggi di angka 81,75 poin diikuti IPM daya beli masyarakat di angka 69 poin dan IPM pendidikan di angka 63 poin.


Editor : inilahkoran