Pemkab Bandung Launching Kampungsabilulungan.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) meluncurkan website kampungsabilulungan.com. Web tersebut nantinya akan dipergunakan untuk mempromosikan Kawas

Pemkab Bandung Launching Kampungsabilulungan.com
INILAH, Bandung - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) meluncurkan website kampungsabilulungan.com. Web tersebut nantinya akan dipergunakan untuk mempromosikan Kawasan Kampung Budaya Sabilulungan.
 
“Aplikasi ini dibuat untuk memasarkan Kampung Sabilulungan yang merupakan satu-satunya objek wisata milik Pemkab Bandung,” jelas Kepala Bidang Pemasaran dan Pariwisata Disparbud Kabupaten Bandung Vena Andriawan, S.STP., M.Si saat melakukan presentasi pada acara Soft Launching Aplikasi Kampungsabilulungan.com di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang, Kamis (22/11/2018).
 
Selain web, lanjut Vena, akan ada juga aplikasi kampungsabilulungan yang bisa di download di Playstore, sehingga semua orang dapat mengakses informasi terkait tempat wisata di Kabupaten Bandung, khususnya di Kawasan Kampung Budaya Sabilulungan.
 
“Melalui aplikasi dan web kampungsabilulungan ini, semua masyarakat Kabupaten Bandung bahkan manca negara sekalipun bisa mengakses informasi terkait kawasan ini. Melalui aplikasi dan web ini  sekarang Soreang harus go internasional,” tegasnya.
 
Dirinya mengungkapkan, web dan aplikasi tersebut akan dilengkapi beberapa fitur, antara lain untuk memudahkan pengunjung dalam mem-booking tempat, informasi wisata yang ada di Kawasan Kampung Budaya Sabilulungan dan lain sebagainya.
 
“Kawasan ini berada ditempat yang strategis, setiap orang yang keluar dari tol Soroja akan mendapatkan SMS blast dan LBS (Location Based Service). Itu otomatis masuk ke smartphone, sehingga orang yang melalui kawasan ini dibuat penasaran dan mencari tahu apa itu kampung budaya. Selain itu, aplikasi ini  juga menyediakan fitur booking. Dengan fitur ini masyarakat tidak perlu survey, cukup memantau dari aplikasi apakah destinasi wisata yang akan dikunjunginya penuh atau tidak, baru di-booking,” papar Kabid Pemasaran dan Pariwisata Disparbud itu.
 
Vena juga berharap, kedepannya Kampung Budaya tersebut dapat dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang lainnya. Ia beralasan, semakin lengkap fasilitas yang tersedia maka akan semakin menarik wisatawan untuk berkunjung. Bahkan para investorpun akan tertarik untuk berinvestasi di Kawasan Kampung Budaya Sabilulungan tersebut.
 
“Semoga kedepannya kawasan ini bisa dilengkapi dengan sarana dan prasarana lainnya seperti hotel, waterboom dan kolam renang syari’ah. Sehingga memancing keingintahuan masyarakat untuk berkunjung, dan yang lebih jauh lagi mengundang investor untuk berinvestasi disini, karena sekarang objek wisata di Soreang sudah  berkembang,” imbuhnya.
 
Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP memberikan apresiasi kepada Disparbud Kabupaten Bandung yang telah melakukan terobosan di bidang pariwisata. “Saya melihat ini merupakan inovasi yang dikemas dalam teknologi digital untuk mempublikasikan pariwisata yang ada di Kabupaten Bandung. Dari 81 spot objek wisata alam yang ada di Kabupaten Bandung, itu bukan milik Pemkab Bandung melainkan milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Jadi tidak ada PAD (Pemdapatan Asli Daerah) yang masuk ke Pemkab Bandung dari sektor pariwisata,” ungkap Sekda Kabupaten Bandung.
 
Dirinya berpendapat, Kawasan Kampung Budaya Sabilulungan dapat menjadi andalan untuk menaikkan PAD dari sektor pariwisata.
 
“Hingga saat ini Pemkab Bandung tidak mendapatkan PAD dari destinasi wisata alam. Oleh karena itu, Kampung Budaya ini akan menjadi andalan kami dalam meningkatkan PAD. Di web ini juga kita mempromosikan objek wisata lain yang sudah ada di Kabupaten Bandung. Jadi meskipun tidak ada pemasukan ke kita, yang terpenting Kabupaten Bandung banyak dikunjungi wisatawan,” paparnya.
 
Sekda juga berharap agar Disparbud terus melakukan inovasi-inovasi yang dapat menjadi komparasi bagi kabupaten/kota lainnya. “Inovasi itu sangat diperlukan, baik dalam pelayanan publik maupun pemerintahan. Inovasi yang diciptakan ke depan harus menjadi komparasi, sehingga membuat wilayah kita memiliki keunggulan dibandingkan daerah lainnya,” harapnya pula.


Editor : inilahkoran