Pemkab Bandung Segera Tangani Jalan Ambles di Kutawaringin

Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan penanganan terhadap kejadian jalan ambles di Kampung Parung Peusing Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin. Sebuah garis larangan melintas dibentangkan di sekitar

Pemkab Bandung Segera Tangani Jalan Ambles di Kutawaringin
INILAH, Bandung – Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan penanganan terhadap kejadian jalan ambles di Kampung Parung Peusing Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin. Sebuah garis larangan melintas dibentangkan di sekitar lokasi. 
 
Camat Kutawaringin Cep Azis yang melakukan pemantauan mengatakan, jalan tersebut akan segera diurug oleh dinas terkait. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung untuk menutup lubang tersebut.
 
"Saat ini diperlukan langkah antisipasi, setidaknya kami akan melakukan pengurugan untuk menutup lubang yang ambles ini. Langkah ini akan dilakukan Dinas PUPR dan BPBD,"kata Encep kepada wartawan, Senin (10/12/2018).
 
Menurut Encep, berdasarkan peraturan daerah (perda) status jalan tersebut merupakan jalan kabupaten bukan lagi jalan desa sehingga menjadi tanggungjawab sepenuhnya pemerintah daerah.
 
"Berdasarkan Perda, jalan ini merupakan kewenangan kabupaten. Makanya kami langsung koordinasi dengan pihak Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Bandung," ujarnya. 
 
Encep mengatakan, lokasi perkampungan tersebut merupakan wilayah rawan terjadi pergerakan tanah. Sekitar 20 tahun silam, wilayah tersebut merupakan lokasi galian tanah lempung milik warga untuk bahan bahan tegel atau lantai porselen.
 
"Di tempat ambles ini terdapat gorong-gorong di dalam jalan sehingga pas beban jalan berat terjadi ambruk. Seperti mobil truk dengan tonase sekian maka akan terjadi tekanan," ujarnya.
 
Menurutnya, sekitar 10 rumah yang berada dekat dengan titik lokasi lubang sehingga rawan terjadi ambles susulan. 
 
"Sementara tidak bisa dilewati mobil. Kalau motor masih bisa tapi lewat gang kecil ke pemukiman warga. Ini jalan altetnatif tembusnya ke Gunung Pancir terus ke Patrol dan Cimahi," katanya.
 
Abah Alo (65), warga setempat mengatakan, lubang bercabang yang menyerupai goa itu dulunya merupakan lokasi penambangan pasir yang digunakan warga sebagai bahan baku untuk membuat lantai.
 
"Di sini memang rawan ambles, karena pada tahun 70-an sampai awal 80-an, digunakan sebagai lokasi galian lempung milik warga," kata Abah.
 
Lubang besar yang mengga itu menyita perhatian warga sekitar. Mereka berbondong-bondong ingin melihat lubang tersebut. Menurut Abah Alo, jalan tersebut ambles Minggu (9/12/2018), sekitar pukul 13.00 WIB. Tak ada  korban jiwa dalam kejadian itu. Tidak ada warga yang mengetahui persis peristiwa itu karena terjadi secara tiba-tiba. Kejadian serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu. 
 
"Kalau pastinya enggak ada yang tahu. Tapi waktu ambles ada suara keras, bergemuruh terus ambles," ujarnya.


Editor : inilahkoran