Per Juni 2024, Kepesertaan JKN Kota Bandung Capai 99,38 Persen

Kepesertaan program JKN di Kota Bandung telah mencapai 99,38 persen dari total penduduk berdasarkan data per 1 Juni 2024, atau sekitar 2.555.187 jiwa telah terdaftar sebagai peserta JKN

Per Juni 2024, Kepesertaan JKN Kota Bandung Capai 99,38 Persen
Kepesertaan program JKN di Kota Bandung telah mencapai 99,38 persen dari total penduduk berdasarkan data per 1 Juni 2024, atau sekitar 2.555.187 jiwa telah terdaftar sebagai peserta JKN


INILAHKORAN, Bandung - Satu dekade penyelengaraan program jaminan kesehatan nasional (JKN) sejak 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan telah menggulirkan berbagai inovasi untuk peningkatan mutu layanan terhadap peserta JKN

BPJS Kesehatan pun, telah menciptakan ekosistem JKN yang kuat dan saling bergantung satu sama lain dalam mewujudkan universal health coverage (UHC) bagi seluruh penduduk Indonesia.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Greisthy E.L Borotoding mengatakan, satu dekade penyelenggaraan program JKN yang telah berkembang menjadi program strategis yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi penduduk Indonesia serta mampu membuka akses layanan kesehatan yang merata bagi masyarakat.

Baca Juga : Kesaksian Warga Tipar Silih Asih Padalarang Usai Mengalami Keracunan, Telur Baladonya Hambar Gak Enak

“Program JKN ini, telah menjadi percontohan bagi negara-negara lainnya sebagai program jaminan kesehatan sosial berkonsep single payer. Jika dibandingkan negara-negara lain yang butuh belasan hingga ratusan tahun untuk mencapai UHC, progres di Indonesia ini terbilang luar biasa pesat,” kata Greisthy E.L Borotoding pada Kamis 27 Juni 2024.

Ia memaparkan, kepesertaan program JKN di Kota Bandung sendiri telah mencapai 99,38 persen dari total penduduk berdasarkan data per 1 Juni 2024, atau sekitar 2.555.187 jiwa telah terdaftar sebagai peserta JKN. Hanya ada sekitar 15.715 jiwa penduduk Kota Bandung yang belum memiliki JKN.

“Dengan bertumbuhnya cakupan kepesertaan JKN, tentunya harus diimbangi dengan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Fasilitas kesehatan yang cukup, tentu juga akan memudahkan peserta JKN dalam mengakses pelayanan kesehatan. Sehingga tidak ada lagi isu kalau pelayanan tertunda karena waiting list. Harapannya peserta JKN dilayani dengan mudah dan cepat, serta setara,” ucapnya.

Baca Juga : Petugas Rutan Bandung, Amankan Kontrasepsi Berisi Obat-obatan Terlarang Dari Pengunjung

Berdasarkan data per 1 Juni 2024, tercatat sebanyak 199 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di Kota Bandung yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Itu terdiri dari 80 puskesmas, 100 klinik pratama, 7 dokter prakter perorangan (DPP), 8 klinik TNI, 3 klinik Polri, dan 1 dokter gigi. 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita inliahkoran.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaGNP8EKrWR5pVfYAU1C
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.