Perawat Indonesia Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Luar Negeri

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyayangkan tenaga perawat Indonesia masih belum dapat memenuhi permintaan luar negeri. Padahal, kebutuhan perawat di luar negeri terbilang tinggi.

Perawat Indonesia Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Luar Negeri
INILAH, Cirebon – Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyayangkan tenaga perawat Indonesia masih belum dapat memenuhi permintaan luar negeri. Padahal, kebutuhan perawat di luar negeri terbilang tinggi.
 
Saat berkunjung ke Kota Cirebon, Kamis (20/12/2018), Nila mengungkapkan, situasi itu terkendala faktor bahasa. Selain itu, minat perawat untuk bekerja di negeri orang pun masih tergolong minim.
 
"Beberapa negara yang sangat membutuhkan tenaga perawat dari Indonesia di antaranya Jepang, Arab Saudi, Qatar, dan Belanda," bebernya di sela kunjungan ke RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon.
 
Menurutnya, ketimbang menanti kesempatan untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN), bekerja di luar negeri menjadi peluang besar tersendiri bagi para perawat. Nila pun mendorong perawat mengambil peluang bekerja di luar negeri mengingat pendapatannya pun mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya.
 
Kementerian Kesehatan sendiri, lanjutnya, tengah berupaya menambah kuota perawat. Namun, hal ini harus diiringi kesiapan dari dalam negeri.
 
"Kemungkinan akan bisa dapat jumlah lebih banyak, tapi kita harus siap. Nanti kalau saya bilang puluhan ribu, perawat di sini tidak siap," cetusnya.
 
Dia menambahkan, untuk jumlah kebutuhan di tiap negara berbeda. Namun, dipastikan mencapai ribuan orang. Selain itu, perawat dari Indonesia dipercaya dalam segi kemampuan dan pengalaman lebih baik.
 
Sementara, terkait kesiapan tenaga kesehatan dalam melayani masyarakat selama libur natal dan tahun baru kali ini, Nila menyatakan, seluruhnya telah siap. Dia meminta semua tenaga dokter dan tenaga medis lain siaga.
 
Dalam kesempatan itu, Direktur RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, Bunadi mengungkapkan, biasanya selama libur natal dan tahun baru, intensitas penanganan korban kecelakaan lalu lintas di rumah sakit meningkat. Untuk ini, dia menjamin seluruh tenaga dokter dan tenaga medis lain siaga.
 
"Kami siagakan 40 dokter umum dan 60 dokter spesialis. Kemudian, ada pula tenaga perawat dan bidan 70 orang," katanya.


Editor : inilahkoran