Peristiwa KRI Nanggala Sinyal Alutsista Sudah Tua

Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menilai kejadian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali bagian Utara, menjadi sinyal kuat bahwa diperlukan peremajaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki Indonesia.

Peristiwa KRI Nanggala Sinyal Alutsista Sudah Tua

INILAH, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menilai kejadian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali bagian Utara, menjadi sinyal kuat bahwa diperlukan peremajaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki Indonesia.

"Kita tidak ingin kejadian seperti ini kembali terjadi, kita tahu Alutsista di TNI sudah banyak yang tua dan rusak. Ini kebijakan besar dan DPR ingin melihat TNI yang kuat," kata Utut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Dia menyarankan agar Menteri Pertahanan, Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan duduk bersama Presiden dan Menteri Keuangan untuk merumuskan langkah kedepan terkait kondisi Alutsista Indonesia.

Baca Juga : Pedagang Pasar Divaksin, Protokol Kesehatan Tetap Dijaga

Menurut Utut, dalam forum duduk bersama itu, perlu dipaparkan fakta dan data seperti kondisi Alutsista Indonesia sudah banyak tua dan rusak, kondisi keuangan negara, dan apakah ada potensi perang konvensional atau tidak.

"Kalau tidak ada potensi perang konvensional, apa langkahnya (terkait kondisi Alutsista) karena ada yang berpendapat kita tidak akan ada perang secara konvensional namun sikap kita bagaimana?," ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menilai kondisi Alutsista Indonesia sudah banyak yang tua sehingga sebaik apapun perawatannya namun tetap berisiko tinggi.

Baca Juga : Kapolri Ingatkan Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi Amankan Idul Fitri

Dia mencontohkan, pesawat Hercules sudah beberapa kali jatuh, dan ketika itu terjadi, maka Indonesia sedih karena kehilangan prajurit-prajurit terbaiknya.

Halaman :


Editor : Zulfirman