Petani Milenial Binaan Dinas TPH Jabar Panen Jagung Hibrida

Empat petani milenial binaan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dinas TPH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memanen jagung hibrida di lahan Satpel Cikadu Balai Benih Holtikultura (BBH) Dinas TPH Jabar, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021). 

Petani Milenial Binaan Dinas TPH Jabar Panen Jagung Hibrida
foto: Humas Pemprov Jabar

INILAH, Bandung-Empat petani milenial binaan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dinas TPH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memanen jagung hibrida di lahan Satpel Cikadu Balai Benih Holtikultura (BBH) Dinas TPH Jabar, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021). 

Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat menjelaskan, setiap petani milenial menggarap lahan seluas satu hektare untuk komoditas jagung hibrida. Penanaman jagung dilakukan pada 26 Februari 2021. Ini menjadi panen pertama bagi petani milenial binaan Dinas TPH Jabar. 

"Hasil panen dibeli oleh PT Crowde Membangun Bangsa. Karena selain melakukan pembinaan dan pelatihan, kami lebih dulu mencari offtaker, meminjamkan lahan, dan mempermudah mereka mengakses permodalan di perbankan," kata Dadan di Kantor Dinas TPH Jabar, Kota Bandung, Rabu (23/6/2021). 

Baca Juga : BP Jamsostek Harapkan Kerjasama HRD Perusahaan Mutakhirkan Data Karyawan

Dadan melaporkan, satu hektare lahan menghasilkan 5,5-6 ton jagung hibrida. Harga jagung hibrida berada di angka Rp5.000 per kilogram. Jika ditotalkan, setiap petani milenial mampu mendapatkan Rp27,5 juta. 

Sebelum membudidayakan jagung hibrida, petani milenial menjalani proses seleksi secara luring dengan melibatkan kepala desa di Kecamatan Cikadu dan Dinas TPH Kabupaten Cianjur.

Menurut Dadan, ada 116 petani milenial yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, hanya empat petani milenial yang memenuhi syarat, seperti usia 19-39 tahun dan lolos BI Checking. 

Baca Juga : Tenaga Kesehatan Covid-19 Jabar Akan Mendapat Donasi 25.000 Suplemen RHT

"Pemilihan komoditas jagung disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Saat ini, Jabar saja membutuhkan 3 juta ton jagung setiap tahun. Namun, hanya bisa memenuhi sekitar 1,5 ton jagung. Dari situ, kami melihat potensi pasar jagung terbilang besar," ucapnya. 

Halaman :


Editor : JakaPermana