RSUD Cibabat Klaim Pengadaan Alkes Bebas Korupsi

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Cibabat, Reri Marlia mengklaim pengadaan alat kesehatan (alkes) dijamin bebas dari praktik tindak pidana korupsi.

RSUD Cibabat Klaim Pengadaan Alkes Bebas Korupsi
Ilustrasi
INILAH, Cimahi - Wakil Direktur Pelayanan RSUD Cibabat, Reri Marlia mengklaim pengadaan alat kesehatan (alkes) dijamin bebas dari praktik tindak pidana korupsi. 
 
"Pengadaan alkes rumah sakit yang aman itu semua E-Katalog. Semua barang di E-Katalog itu harganya sudah net, jadi aman," katanya.
 
Pembelian alkes itu digelontorkan dari Dana Bagi Hasil Cukal Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 3,4 miliar. Pembelias alkes untuk peningkatan pelayanan juga berumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 244 juta.
 
Untuk pengadaan alkes ini, RSUD juga mendapat pendampingan dari Tim Pengawalan, hurup Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Cimahi.
 
Jadi, kata Reri, dengan pengadaan menggunakan E-Katalog serta pendampingan dari TP4D, maka dipastikan tak akan ada praktik korupsi di dalamnya.
 
Direktur Utama RSUD Cibabat, Trias Nugrahadi mengatakan menyiapkan dana Rp 243 juta dari dana alokasi khusus (DAK). Anggaran sebesar itu akan digunakan untuk pengadaan sekitar 18 item alkes. Di antaranya alat bantu pernafasan, USG, alat kalibrasi, oksigen dan lain-lain.
 
"Ada 18 item alat. Untuk dana bantuan ada dua sumber dana, DAK Perubahan (Kementrian Kesehatan) dan DBHCT," ujarnya.
Pengadaan alkes itu akan diperuntukan di Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRNS) dan ruang rawat inap dan
 
Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pengadaan alkes tahun ini lebih banyak diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan di ruang rawat inap. 
"Karena kita pengembangan pelayanan, membuka rawat inap baru, kemudian IGD alat kalibrasi kita belum punya," ujarnya.
 
Sebetulnya, lanjut dia, kebutuhan alkes di RSUD Cibabat masih banyak. Terutama untuk pemenuhan alat kesehatan di ruang Nicu dan Gedung B. Tahun depan, pihaknya akan kembali melakukan pengadaan alkes.
 
"Kebutuhan kita masih banyak. Untuk pemenuhuan gedung baru (gedung B itu belum semua. Sekarang aja gedung NICU masih kurang," jelasnya.
 
Untuk pengadaan alkes tahun depan, pihaknya masih akan mengandalkan DAK dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. RSUD Cibabat direncanakan akan mendapat dana segar sebesar Rp 20 miliar.
 
"Untuk tahun depan, kita sudah disetujui Rp 20 miliar dari Kemenkes untuk pemenuhan kelengkapan," tandas Trias.


Editor : inilahkoran