Satres Narkoba Polres Bogor Ungkap Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 8 Orang Tersangka Diamankan

Dalam pengungkapan pabrik tembakau sintetis ini, Satres Narkoba Polres Bogor juga mengamankan mesin dan alat produksi, di sebuah rumah kontrakan petak, berikut narkotika jenis tembakau sintetis dengan berat lebih dari 3 Kg.

Satres Narkoba Polres Bogor Ungkap Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 8 Orang Tersangka Diamankan
Polres Bogor menggelar ekspos pengungkapan pabrik tembakau sintetis. Reza Zurifwan

INILAHKORAN, Bogor- Berawal dari penangkapan pengedar narkotika jenis tembakau sintetis di Kecamatan Cibunbulang, Satres Narkoba Polres Bogor berhasil mengungkap pabrik tembakau sintetis di wilayah Kota Tanggerang Selatan, Provinsi Banten.

Dalam pengungkapan pabrik tembakau sintetis ini, Satres Narkoba Polres Bogor juga mengamankan mesin dan alat produksi, di sebuah rumah kontrakan petak, berikut narkotika jenis tembakau sintetis dengan berat lebih dari 3 Kg.

"Awalnya kami menangkap 3 orang tersangka pengedar tembakau sintetis berinisiak AF, FH dan HM dengan barang bukti narkotika tembakau sintetis seberat 11,57 gram," kata Wakapolres Bogor Kompol Adhimas kepada wartawan, Rabu, 19 Juni 2024.

Baca Juga : Konawe Connection, Asmawa Tosepu dan Irwanuddin Tadjuddin Siap Bersinergi Membangun Kabupaten Bogor

Kompol Adhimas menuturkan, setelah menangkap pengedar narkotika tembakau sintetis, jajarannya juga menangkap pengedar narkotika yang sama di Ciputat, Kota Tanggerang Selatan.

"Berdasarkan pengembangan-pengembangan, akhirnya kami mengungkap adanya pabrik tembakau sintetis di Pondok Aren, Kota Tanggerang Selatan. Total tersangka yang kami amankan ada 8 orang," tutur Kompol Adhimas.

Kasatres Narkoba Polres Bogor AKP Nur Istiono menjelaskan bahwa menurut pengakuan FA tersangka pemilik pabrik tembakau sintetis, dia sudah beroperasi selama 4 bulan dengan omset sekitar Rp 4 miliar.

Baca Juga : Solusi dari Cabup Bogor Ade Wardhana Adinata dalam Menangani Tingginya Angka Penangguran

"Jaringan produsen dan pengedar narkotika tembakau sintetis atau pinaka ini mengaku baru 4 bulan beroperasi, walaupun begitu, omset mereka diperkirakan sudah mencapai Rp 4 miliar," jelas AKP Nur Istiono.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita inliahkoran.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaGNP8EKrWR5pVfYAU1C
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.