Sukses Usaha Berkah Berwakaf

INILAH, Bandung - Menjalani kehidupan sebagai seorang istri dan ibu, tidak menyurutkan langkah Pipit Yulianti untuk berwirausaha dengan keahlian yang dimilikinya dalam mendesain pakaian.

Sukses Usaha Berkah Berwakaf
Ilustrasi
INILAH, Bandung - Menjalani kehidupan sebagai seorang istri dan ibu, tidak menyurutkan langkah Pipit Yulianti untuk berwirausaha dengan keahlian yang dimilikinya dalam mendesain pakaian. Selama hampir tiga tahun ini, ia berwirausaha di bidang fesyen, yang ia namai Motif Hawa. 
 
Pipit mengungkapkan, perjalanan membangun usaha di bidang fesyen ini tidaklah mudah. Ia pernah terjebak dalam riba. Interaksinya dengan riba berawal saat membangun rumah. Uang yang dibutuhkan kurang lebih dua ratus juta rupiah. Kala itu, ia meyakini hasil usahanya dapat membayar pinjaman ke bank itu. Ternyata, keyakinan itu tak sesuai dengan kenyataan. Usaha yang ia rintis tidak mengalami perkembangan yang berarti. 
 
Usai menyelesaikan pinjaman ke bank, bukannya berhenti, ia pun tergoda untuk menerima tawaran pinjaman sebesar lima ratus juta rupiah. Namun, kembali, usahanya tidak mengalami perkembangan yang berarti, bahkan hampir kolaps.
 
“Uang pinjaman itu, saya belikan ruko di Pasar Baru. Tidak lama, mau kolaps sampai rumah mau dijual. Ngalamin juga jualan surabi di pinggir jalan. Duh Ya Allah, rieut (pusing). Tapi alhamdulillah pinjaman yang lima ratus juta itu selesai juga,” katanya. 
 
Sejak saat itu, ia dan suaminya yang berprofesi sebagai developer sepakat untuk tidak lagi berurusan dengan riba. Menurutnya, riba hanya menambah masalah dan membuat hubungan keluarga juga menjadi kurang harmonis. 
 
“Memang harus ada pelajaran dulu kali ya. Harus tidagor heula (terbentur dulu). Dulu saya pernah usaha konveksi pada tahun 2006. Dulu saya sebagai vendor, pernah mengerjakan juga brand-brand tertentu. Ya, paciwitciwit lutung (sangat sedikit) keuntungannya. Udahlah tos we ayeuna mah saayana (sekarang seadanya saja),” ujarnya dengan mantap. 
 
Mantap Istiqamah Berwakaf 
 
Niat baik untuk menjauhi riba mendapat pertolongan dan kemudahan dari Allah Swt. Tiba-tiba, ada seseorang meminjamkan uang dalam jumlah yang banyak. Setelah dipakai usaha, ia mendapatkan keuntungan dua ratus juta. Ia putarkan lagi untuk usaha, keuntungannya naik hingga tiga kali lipat. Bahkan, untuk gajian para karyawannya, ia sudah simpan untuk empat bulan ke depan. 
 
Pipit meyakini, keberhasilan usahanya tidak lepas dari wakaf yang sudah menjadi komitmennya setiap bulan. Keberkahan semakin terasa, saat keuntungan 10 persen dari usaha, ia hitung, kemudian diwakafkan di muka ke Wakaf Daarut Tauhiid (DT).
“Saya bukan ahli ibadah yang suka tirakat di masjid. Saya diberi kemampuan oleh Allah untuk mendesain pakaian. Mengapa tidak saya maksimalkan saja potensi ini? Insya Allah bila niatnya baik, dibarengi dengan wakaf, akan banyak keajaiban dan pertolongan dari Allah Swt,” paparnya. 
 
Hingga kini, penjualan Motif Hawa melalui sosial media Instagram; @motifhawaofficial dan website; www.motifhawa.com terus berkembang. Agen-agen dan konsumennya banyak dari berbagai kota dan pulau di Indonesia.
 
“Saya takjub sekali dengan wakaf ini. Contoh saja, ketika saya wakaf 40 juta di awal bulan. Lalu meninggalkan saldo satu juta rupiah saja di rekening. Lalu saya jalan saja dengan teman-teman. Tiba-tiba, ada transferan yang masuk ke rekening sebanyak 80 juta. Saya tanya ke karyawan saya. Katanya, itu yang booking-booking sudah pada transfer. Masya Allah,”  jelasnya. 
 
Pipit pun mengajak untuk mantap istiqamah berwakaf. Selain berkah dalam usaha, ia juga mengungkapkan, dirinya dan putranya dapat sembuh dari sebuah penyakit. “Yakin saja, bismillah istiqamah berwakaf. Insya Allah berkah, berkah, berkah,” pungkasnya.


Editor : inilahkoran