TaCita: Media Cerita Anak Indonesia Mendunia

INILAH, Bandung - Buku anak Indonesia siap mencuri perhatian internasional di panggung London Book Fair 2019. Setelah keberhasilan Indonesia menjadi Guest of Honour di Frankfurt Book Fair tahun 2015.&

TaCita: Media Cerita Anak Indonesia Mendunia
Ilustrasi
INILAH, Bandung - Buku anak Indonesia siap mencuri perhatian internasional di panggung London Book Fair 2019. Setelah keberhasilan Indonesia menjadi Guest of Honour di Frankfurt Book Fair tahun 2015, Indonesia akan kembali menjadi tamu kehormatan, atau Market Focus, pada pentas pameran buku internasional di London yang diselenggarakan pada tanggal 12 hingga 14 Maret 2019 ini. 
 
Selama ini, telah banyak buku anak Indonesia yang terjual hak ciptanya untuk diterjemahkan dan diterbitkan di negara lain. Ini membuktikan kualitas buku anak Indonesia yang semakin meningkat dan mampu bersaing dengan buku anak dari negara lain. 
 
Daya pikat ilustrasi menjadi kekuatan buku-buku anak Indonesia di kancah dunia. Panitia nasional Indonesia Market Focus London Book Fair 2019 telah mengkurasi ilustrasi dan desain sampul buku anak untuk dipamerkan pada ajang LBF nanti. 
 
Karya yang telah terseleksi, bersama ilustrasi buku anak Jepang dari Chihiro Art Museum Jepang, dipamerkan pada Pesta Cerita Anak di Galeri Soemardja ITB dari tanggal 23 Januari hingga 17 Februari 2019. 
 
Pada pameran yang dibuka untuk publik ini, pengunjung juga dapat menikmati katalog ilustrator Indonesia Market Focus LBF 2019 dan karya ilustrator buku anak Jepang yang kaya imajinasi. 
 
Tak hanya pameran, TaCita juga menyuguhkan seminar, talkshow, dan workshop seputar buku anak. Ilustrator buku anak Jepang akan hadir untuk membagi pengalaman dan keahliannya secara langsung. 
 
Pada minggu pertama, ilustrator Iku Dekune akan membagi pengalamannya membuat ilustrasi buku anak pemenang penghargaan. Lalu Yasunari Murakami menceritakan proses mengilustrasi yang terinspirasi dari alam. 
 
Ilustrasi buku "Totto Chan: Gadis Kecil di Tepi Jendela," Michiko Matsukata juga akan hadir dan berbincang tentang buku yang menginspirasi ini. Pada sesi ini, praktisi pendidikan di Bandung juga akan bercerita tentang bagaimana buku Totto Chan menginspirasi lahirnya sekolah-sekolah alternatif di Indonesia.
 
Kehadiran TaCita diharapkan dapat memotivasi kreator buku anak Indonesia, ilustrator, penulis, editor, dan desainer buku anak untuk meningkatkan kompetensi agar buku anak Indonesia dapat bersaing di pentas Internasional. 
 
Pada kegiatan ini, instruktur buku anak dari Room to Read, Alfredo Santos dari Filipina, memberikan pelatihan penulisan buku anak. Penulis buku anak pun dapat mengikuti pelatihan ilustrasi dengan teknik sederhana. Ajang ini pun mempertemukan penulis dan ilustrator buku anak dengan penerbit buku anak dalam business matchmaking. 
 
Selain dapat diikuti oleh kreator buku anak, TaCita pun mempersembahkan kegiatan-kegiatan bagi penikmat buku anak, yaitu orang tua, guru, pustakawan, pegiat, dan pendongeng. 
 
Mereka dapat mengikuti pelatihan membacakan buku dengan nyaring, memanfaatkan buku-buku cerita anak dalam pembelajaran di kelas, workshop mendongeng, dan menghidupkan perpustakaan sekolah dengan program-program yang menarik. 
 
Siswa sekolah pun dapat mengunjungi pameran ilustrasi buku anak dan berkarya dengan dipandu oleh mahasiswa kelas ilustrasi buku anak di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Semua program ini bertujuan untuk mendekatkan buku-buku cerita kepada pembacanya, yaitu anak.


Editor : inilahkoran