Tanggapi Tuntutan Kenaikan Upah Para Buruh, Disnaker Kota Cimahi: Harap Bersabar 

Tuntutan para buruh Kota Cimahi yang mendesak untuk menaikan upah membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi harus segera menyiapkan solusi.

Tanggapi Tuntutan Kenaikan Upah Para Buruh, Disnaker Kota Cimahi: Harap Bersabar 
Tuntutan para buruh Kota Cimahi yang mendesak untuk menaikan upah membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi harus segera menyiapkan solusi./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Cimahi - Tuntutan para buruh Kota Cimahi yang mendesak untuk menaikan upah membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi harus segera menyiapkan solusi.
Pasalnya, para buruh Kota Cimahi bakal terus melakukan sejumlah aksi unjuk rasa (unras) di lingkungan pemerintah. Bahkan, belum lama ini para buruh sempat mendatangi gedung DPRD Kota Cimahi untuk menuntut kenaikan upah.
Menanggapi hal itu, Kepala Disnaker Kota Cimahi, Yanuar Taufik mengatakan, proses penetapan kenaikan upah bagi para buruh di Kota Cimahi hingga saat ini masih dalam proses penggodokan bersama Kementerian dan Pemprov Jabar.
"Sekarang masih penggodokan, jadi diharap para buruh di Kota Cimahi bisa bersabar," katanya kepada wartawan.
Ia menyebut, pada Desember nanti bakal ada rapat pleno Dewan Pengupahan Kota Cimahi yang bertujuan untuk menentukan kenaikan upah di Cimahi.
"Lebih jelasnya akan dibahas dalam rapat pleno pada bulan Desember. Kita terus berupaya untuk pekerja lebih sejahtera di Kota Cimahi," ucapnya.
"Dengan proses penggodokan yang dilakukan diharapkan bisa mengeluarkan hasil kenaikan upah yang membantu kesejahteraan buruh di Kota Cimahi," sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cimahi, Achmad Zulkarnain menilai, kenaikan upah bagi para buruh merupakan hal yang logis lantaran di tengah kenaikan harga BBM tentunya berimbas terhadap daya beli masyarakat. 
“Saya pikir itu bagian konsekuensi dari kenaikan BBM, khususnya bagi para buruh yang terdampak secara ekonomi," katanya.
Menurutnya, Menaikan harga BBM bersubsidi merupakan kebijakan yang memberatkan masyarakat. Sebab, imbas kebijakan tersebut memiliki efek terhadap kenaikan harga kebutuhan masyarakat yang lain. 
“Kenaikan harga BBM sangat memberatkan masyarakat, di tengah belum pulihnya ekonomi masyarakat setelah dilanda pandemi,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, gelombang massa aksi yang mulai melakukan unjuk rasa di sejumlah tempat adalah implikasi dari resahnya masyarakat atas kebijakan naiknya harga BBM.
Oleh karenanya, DPRD Kota Cimahi tidak menutup pintu untuk mendengar aspirasi mereka.
“Sebagai wakil rakyat kami akan memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk membatalkan naiknya BBM," ucapnya.
Sebelumnya, tuntutan kenaikan upah digaungkan Koalisi Buruh Kota Cimahi yang terdiri dari FSPMI, SPN, SBSI 92, dan Kasbi, saat melakukan aksi demonstrasi didepan gedung DPRD Kota Cimahi. 
Serikat buruh masih akan melakukan aksi demonstrasi lanjutan jika tuntutan mereka tidak digubris oleh pemerintah.*** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana