TPA Sarimukti Penyebab Bandung Gagal Raih Adipura

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Muhammad Salman ?Fauzi mengungkap penyebab Kota Bandung gagal raih Adipura.

TPA Sarimukti Penyebab Bandung Gagal Raih Adipura
TPA Sarimukti jadi penyebab kegagalan Kota Bandung meraih gelar Adipura
INILAH, Bandung - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Muhammad Salman ‎Fauzi mengungkap penyebab Kota Bandung gagal raih Adipura.
 
Salman mengungkapkan  buruknya penilaian terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, jadi faktor terbesar di balik kegagalan ini.
 
Menurutnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberi penilaian rendah terhadap TPA yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar tersebut.
 
"Informasi yang kami dapat dari Kemen LHk itu terkait dengan nilai dan dokumen-dokumen yang terkait dengan TPA Sarimukti yang pengelolaannya oleh Pemprov nilainya dipandang kurang bagus atau rendah, itu yang jadi persoalannya," kata Salman saat dihubungi Selasa (15/1).
 
Salman membeberkan dalam penilaian untuk Adipura, terdapat 17 komponen yang menjadi indikator penghargaan. Salah satunya, yakni soal keberadaan TPA ‎yang dipantau kelayakannya dari pelbagai aspek.
 
Padahal, sambung Salman, 16 komponen lainnya dari Kota Bandung sudah ‎mendapatkan penilaian baik. Diantaranya, kebersihan titik pantau seperti wilayah sekolah, pusat perdagangan, perkantoran, daerah sungai dan jalanan.
 
"Menurut mereka kalau itu ga bagus ya ga bagus, sehingga itu yang membuat 16 komponennya menjadi tidak punya makna lah gitu, padahal kalau saya menyarankan ya janganlah  satu komponen kemudian bisa menutup 16 komponen yang lain. Apalagi yang 16  komponen ini terkait peran serta komponen masyarakat, jadi ada hal-hal yang di 16 komponen itu lebih kuat partisipasi masyarakat tapi ini bisa dikalahkan oleh satu komponen yakni TPA," bebernya.
 
Menurut Salman, persoalan utamanya bukan karena Kota Bandung tidak mempunyai TPA lantaran Sarimukti berada di bawah pengelolaan Pemprov Jawa Barat. Namun, lebih kepada pengelolaan TPA yang saat ini dinilai KLHK kurang baik. Padahal, ketika Kota Bandung ‎mendapat hattrick Adipura sebelumnya juga masih sama mengandalkan TPA Sarimukti.
 
Salman menegaskan sebenarnya Kota Bandung dan daerah lainnya juga terus berupaya berperan serta untuk meningkatkan kualitas TPA Sarimukti. Dia menyatakan Pemkot melalui DLHK tidak lantas tinggal diam ketika dimintai bantuan untuk meningkatkan kualitas TPA Sarimukti.
 
"Kalau dulu menurut pemahaman saya komitmen lalu upaya  upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten kota bersama dengan pengelola Sarimukti itu mendapatkan poin juga‎ Lalu misalnya ada penataan zonanya dan sebagainya  maka itu dipandang oleh tim penilai yang dulu itu dipandang  positif, ada upaya, ada effort, komitmen kuat gitu‎. Meskipun ada perbaikan, komitmen kuat yang dilakukan tapi yang terjadi adalah karena sifatnya saklek tadi ya sudah‎," paparnya.
 
Untuk itu, Salman berharap ke depannya KLHK disarankan agar membuat dua penghargaan secara terpisah. Yakni khusus untuk TPA dan Adipura yang memang murni pengelolaan kebersihan oleh pemerintah daerah.
 
"Ke depan mestinya kalau boleh berharap buatkan deh dua penghargaan. Satu penghargaan terhadap 16 konponen dan 1 penghargaan khusus uuntuk TPA. Karena ini dua karakteristik yang berbeda. Satu parrisipasi masyarakat dan yang satu lebih melulu kepada kecenderungan pemerintah mengelola sampah di TPA,"‎ pungkasnya. 


Editor : inilahkoran