UHUYY! Komeng Ramaikan Persaingan Elektabilitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar

Muncul nama komeng dari hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas jelang Pilkada Jabar yang selama ini didominasi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

UHUYY! Komeng Ramaikan Persaingan Elektabilitas Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar
Muncul nama komeng dari hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas jelang Pilkada Jabar yang selama ini didominasi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

INILAHKORAN, Bandung- Muncul nama komeng dari hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas jelang Pilkada Jabar yang selama ini didominasi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Hasil sorvei Indikator Politik Indonesia dalam dua jenis simulasi, memang menempatkan Ridwan Kamil, Alfiansyah alias Komeng dan Dedi Mulyadi dalam 3 besar Pilkada Jabar 2024.

Dua jenis simulasi tersebut adalah simulasi top of mind dan simulasi semi terbuka. Dalam kedua jenis simulasi itu, nama Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Komeng sama-sama menempati urutan pertama, kedua, dan ketiga.

Baca Juga : Golkar Bersikeras Usung Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar, Pengamat Politik: Sangat Masuk Akal

“Kurang lebih sama dengan pola di top of mind, tadi kan nomor satu Ridwan Kamil, kami juga menemukan hal yang sama dalam simulasi terbuka, peringkat kedua Dedi Mulyadi,” ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Pada simulasi top of mind, Ridwan Kamil bertengger pada peringkat pertama dengan angka 16 persen, disusul Dedi Mulyadi pada posisi kedua dengan 11,2 persen dan Komeng di tempat ketiga dengan 0,8 persen.

Simulasi top of mind merupakan simulasi tanpa memberikan pilihan jawaban kepada responden. Artinya, responden bebas menjawab secara spontan nama yang mereka anggap cocok memimpin Jawa Barat.

Baca Juga : Modal 75 Juta Lebih Followers, Alasan Utama PKB Usung Nagita Slavina di Pilkada Sumut

“Tetapi, tentu saja simulasi top of mind ini punya keterbatasan karena biasanya warga yang disodori simulasi top of mind itu banyak yang tidak bisa menjawab secara spontan, sehingga undecided voter (pemilih yang belum menentukan pilihan) cenderung besar,” kata Burhanuddin.

Halaman :


Editor : Bsafaat